Wanita Berusia 106 Tahun ini Lalui Tidak Hanya Satu, tapi Dua Pandemi Selama Hidupnya

26 Maret 2021, 19:29 WIB
Safiye Pehlivan. /Daily Sabah/Anadolu Agency (AA)

 

KABAR WONOSOBO - Pandemi global COVID-19 bagi sebagian besar orang di dunia menjadi situasi yang dialami sekali seumur hidup dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Namun tidak untuk Safiye Pehlivan, yang selama 106 tahun hidupnya telah menghadapi dua pandemi, yaitu Malaria dan Covid-19.

Safiye Pehlivan adalah seorang wanita berusia 106 tahun dan menjadi penduduk tertua di kota tempat tinggalnya saat ini.

Baca Juga: Kapal Kargo Israel Dihantam Misil di Laut Arab, Pejabat Israel Sebut Ulah Iran, Jubir Iran Tidak Terima

Safiye lahir di Yunani awal abad 20, di sebuah desa dekat provinsi Edirne barat laut Turki.

Pada tahun 1956, ia bersama keluarganya pindah dan menetap di Turki.

Dikutip Kabar Wonosobo dari Daily Sabah, Safiye mengatakan bahwa selain pandemi global COVID-19, dia juga melalui mengerikannya epidemi malaria yang terjadi di Yunani pada awal 1950-an.

Baca Juga: Rosé Beberkan Pengaruh Ayahnya di Awal Karier hingga Kesan Jujur Pertama Bertemu Member BLACKPINK

Epidemi malaria yang juga merenggut nyawa banyak orang itu membuat Safiye kehilangan dua saudara kandungnya karena penyakit tersebut.

Malaria ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika, meskipun dapat dicegah dan bahkan disembuhkan, malaria tetap saja memiliki risiko letalitas yang tinggi.

Baca Juga: Gara-gara Pandemi, Jualan Pakai Food Truck Dilakoni Raksasa Kuliner KFC hingga Pizza Hut di Negara ini

Orang yang terjangkit malaria biasanya mengalami demam tinggi, menggigil dan penyakit mirip flu, agak mirip dengan COVID-19.

Belajar dari pengalaman terdahulu, Safiye mendesak orang-orang untuk mengikuti langkah-langkah keamanan virus korona yang sudah ditetapkan.

Safiye menunjukkan empati terbesarnya kepada para profesional perawatan kesehatan.

Baca Juga: Awasi WNA di Wonosobo, Tim Pengawasan Orang Asing Bekerja hingga ke Pelosok Lewat Pertukaran Informasi

Dia menyebut upaya mereka yang berada di garda terdepan dalam memerangi virus sangat berharga.

Saat ditanya mengenai gaya hidupnya dan resep umur panjangnya, Safiye menyatakan bahwa dia memiliki pola makan yang sehat dan tidur yang teratur.

Ia tidur lebih awal di malam hari dan bangun dengan cahaya pertama keesokan harinya, yang berarti dia bangun sebelum matahari terbit.

Baca Juga: Arab Saudi Upayakan Perdamaian dengan Gencatan Senjata dan Pembukaan Blokade, Houthi Yaman Belum Sepakat

Dia juga menghindari makanan olahan dan menyarankan menghindari stres agar bisa mencapai umur panjang.

Sejak kemunculannya di Wuhan, China pada Desember 2019, pandemi COVID-19 telah merenggut lebih dari 2,7 juta jiwa di 192 negara dan wilayah.

Lebih dari 123,7 juta kasus telah dilaporkan di seluruh dunia, dengan angka pemulihan melebihi 70 juta, menurut data yang dihimpun oleh Universitas Johns Hopkins yang berbasis di Amerika Serikat.

Baca Juga: Hailey Ungkap Alasannya Tiba-tiba Menghilang dari Gemerlap Dunia Selebriti Setelah Menikahi Justin Bieber

Amerika Serikat, Brasil, dan India masih menjadi negara dengan kasus COVID-19 terparah sejauh ini.

Menutup wawancara, Safiye berdoa kepada Tuhan untuk senantiasa melindungi dan membantu para profesional perawatan kesehatan yang bekerja keras.***

 

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Dailysabah

Tags

Terkini

Terpopuler