KABAR WONOSOBO – Seorang suami ditangkap oleh kepolisian Prancis karena diketahui selama sepuluh tahun ini telah memberi istrinya obat bius untuk membiarkannya dilecehkan secara seksual oleh orang lain.
Terdakwa yang kini berusia 68 tahun telah terbiasa memberikan obat bius kepada istrinya sendiri supaya tidak sadarkan diri.
Ketika istrinya itu kehilangan kesadaran di bawah pengaruh obat bius, sang suami akan membayar orang asing untuk melakukan pemerkosaan kepada istrinya sendiri.
Selama serangan seksual itu berlangsung sang suami akan merekam perbuatan tidak senonoh itu.
Sebanyak 45 tersangka telah diidentifikasi dalam penyelidikan polisi yang diluncurkan hampir setahun lalu di kota selatan Avignon.
Penyelidikan itu dimulai setelah suami korban tertangkap sedang mencoba merekam di bawah rok wanita di sebuah toko.
Bermula ingin mengusut tindakan dari terdakwa tersebut, kepolisian Prancis justru menemukan bukti kasus pemerkosaan yang jumlahnya mencapai ratusan.
Enam puluh video diantaranya telah disita oleh pihak kepolisian dan diamankan sebagai barang bukti.
Dalam semua video yang dimiliki terdakwa, kepolisian mengatakan bahwa mereka memiliki semua detail, bahkan jika korban yang tidak sadarkan diri selama pemerkosaan.
Baca Juga: Gugatan Terhadap Pangeran Andrew atas Kasus Kekerasan Seksual di Bawah Umur Berlanjut
Pihak kepolisian menganggap kasus ini sebagai hal yang tidak biasa karena mengingat lama waktu yang dilakukan dari 2010 hingga 2020 dan juga jumlah pelakunya.
Video-video pemerkosaan itu ditemukan di komputer terdakwa bersama dengan pesan-pesan yang diposting di situs pertemuan seksual.
Para pelaku pemerkosaan yang terlibat dalam video seksual itu berusia antara 24 tahun hingga 71 tahun.
Pihak kepolisian menuturkan bahwa sang suami akan membaringkan istrinya di tempat tidur dan membiarkan orang lain menodai korban.
Jika korban terlihat melakukan pergerakan karena efek dari obat bius yang hampir habis, mereka akan pergi dan sang suami akan menyudahi rekaman videonya.
Korban yang juga istrinya sendiri baru mengetahui penyerangan itu ketika diberitahu oleh pihak kepolisian.
Istri terdakwa yang berusia 60 tahun dalam keadaan shock setelah polisi memberinya gambaran tentang kekejaman yang telah terjadi padanya selama satu dekade terakhir.
Sementara pihak kepolisian Prancis saat ini sedang menyelidiki masalah ini untuk diusut lebih lanjut.***