Menurut pengaduan, JC tidak hanya menjadi objek pelecehan namun ia juga obat-obatan terlarang, alkohol, dan juga mengalami ancaman kekerasan fisik.
Dylan yang memiliki nama asli Robert Allen Zimmerman diduga menganiaya penggugat beberapa kali, dengan beberapa insiden terjadi di hotel Chelsea yang terkenal di Manhattan.
Kekerasan yang dialami JC semasa kecil itu pun membuatnya terluka secara emosional dan merusak psikologisnya sampai sekarang.
Baca Juga: Hindari Pelecehan Fisik dan Seksual, Tim Senam Jerman Tampil Lebih Tertutup di Olimpiade Tokyo 2020
Menurut pengaduan, efek emosional dari pelecehan terhadap JC termasuk depresi, penghinaan dan kecemasan yang bersifat permanen dan telah melumpuhkan penggugat untuk melakukan kegiatan rutinnya.
JC menuntut ganti rugi yang belum ditentukan dan meminta keadilan untuk tuduhan penyerangan dan penderitaan tekanan emosional yang mengakibatkan dirinya harus mendapatkan perawatan medis.
Sementara itu, seorang juru bicara Dylan mengatakan kepada sebuah media pada hari Senin, 16 Agustus 2021 bahwa gugatan itu tidaklah benar.
"Klaim berusia 56 tahun itu tidak benar dan kami akan mempertahankan kebenaran yang sesungguhnya dengan penuh semangat,” kata juru bicara dari penyanyi itu.
Untuk diketahui bahwa gugatan itu muncul pada hari-hari terakhir ‘Undang-Undang Korban Anak’ di Negara Bagian New York yang rencananya akan dihapuskan pada Sabtu, 14 Agustus 2021.