Ahsin menyebutkan, pembentukan desa wisata ini harus melewati beberapa tahapan dari musyawarah desa, perencanaan dokumen RKP, dokumen APBDes, dan lainnya yang dibantu kemudian oleh mahasiswa UNSIQ.
"Perencanaan dan permohonan izin desa wisata juga sudah dari pariwisata, terkait lobi-lobi (audiensi) dan lainnya juga sudah dibantu mahasiswa UNSIQ," tambah Ahsin.
Anang, sebagai salah satu anggota KPM memaparkan bahwa mahasiswa KPM di kelompoknya membantu dari persiapan administrasi sampai pembangunan sarana dan prasarana yang dilakukan secara bertahap.
"Kami membantu dalam persiapan berkas-berkas proposal, pengajuan surat, hingga Master Plan pembuatan desa wisata ini," kata Anang.
Danang, anggota KPM yang lain menambahkan, kehidupan masyarakat Kreo yang guyub dan rukun akan menciptakan kerja sama yang baik, sehingga program kerja KPM akan terealisasi dengan mudah. Dengan begitu, ia dan kelompok KPM-nya berharap Desa Kreo bisa menjadi desa edukasi olahraga.
"Harapan kedepan, Desa Kreo bisa menjadi desa edukasi olahraga. Tidak hanya itu, tapi juga menjadi sentral olahraga Kabupaten Wonosobo, khususnya di cabang olahraga sepak takraw, dan mampu memaksimalkan potensi atlet asal Desa Kreo,” pungkas Danang.***