Setelah melihat sisi keamanan yaitu mobile crane yang digunakan ternyata diperuntukkan untuk mengangkut barang, bukan untuk mengangkut manusia.
Pemda DIY mengungkapkan, meskipun ide dan kreativitas yang dilahirkan oleh pengelola sangat bagus, namun safety menjadi poin utama yang harus dipatuhi.
Apalagi lokasi wahana yang berada di bibir pantai tentu sangat riskan serta bagi lingkungan sendiri mengakibatkan tingkat korosi yang tinggi akibat angin laut yang membawa kadar garam yang tinggi.
Baca Juga: Begini Kronologi Perusakan Mobil Ambulans SAR DIY oleh Dua Pelaku yang Termakan Hoaks di Medsos
Oleh karenanya, perizinan pada pelaku wisata ini sangat penting untuk dikantongi lebih dahulu.
Apabila tidak memenuhi persyaratan izin, maka wisata Ngopi in the Sky Teras Kaca tidak bisa dilanjutkan.
Sementara pihak pengelola Ngopi in the Sky Teras Kaca menyatakan tali pengikat dari crane itu mampu mengangkat lebih dari 100 ton.
Sedangkan beban yang diberikan untuk gondola tersebut hanya berkisar 5 ton atau 20 pengunjung sekali angkat.
Meski begitu, Pemda DIY tidak ingin mengambil risiko atas wahana tersebut sehingga memutuskan untuk menutupnya terlebih dahulu.