Heritage City Tour, Alternatif Wisata Jalan Kaki ke Kawasan Bersejarah Wonosobo Bersama Komunitas Jalan Pintas

- 19 Februari 2024, 18:20 WIB
Peserta Heritage Walking Tour Minggu, 18 Februari 2024 berfoto bersama di depan Masjid Al Mansyur Wonosobo yang bersejarah
Peserta Heritage Walking Tour Minggu, 18 Februari 2024 berfoto bersama di depan Masjid Al Mansyur Wonosobo yang bersejarah /Jalan Pintas/Kabar Wonosobo

KABAR WONOSOBO - Berwisata tidak harus mahal. Agaknya itulah yang menjadi semboyan dari Jalan Pintas, sebuah komunitas yang berfokus pada wisata berkelanjutan lewat jalan kaki di area kota.

Minggu, 18 Februari lalu, Kabar Wonosobo mengikuti salah satu agenda yang dilaksanakan oleh Jalan Pintasku, yakni “Heritage City Tour”. Sesuai judulnya, dalam agenda Heritage City Tour ini Jalan Pintas mengajak pengikutnya untuk jalan-jalan di area pusat kota Wonosobo yang memiliki nilai sejarah.

Pada agenda jalan-jalan kali ini, Jalan Pintas khusus mengunjungi beberapa tempat yang merupakan peninggalan pada zaman penjajahan Belanda dan memiliki arsitektur bergaya Eropa yang masih terjaga dengan baik karena ditetapkan sebagai cagar budaya.

Berikut adalah beberapa tempat yang Kabar Wonosobo kunjungi saat mengikuti agenda jalan-jalan bersama Jalan Pintas.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Harga Tiket Masuk di Beberapa Objek Wisata Dieng Naik 50 Persen Pasca Revitalisasi

  1. Masjid Al Mansyur

Masjid Al Mansyur merupakan salah satu peninggalan sejarah yang berumur cukup tua di Wonosobo. Masjid yang memiliki fasad seperti Joglo Jawa tersebut ternyata telah didirikan sejak tahun 1800-an dan saat ini digunakan tidak hanya sebagai pusat kegiatan keagamaan, namun juga sentra pendidikan.

Di Masjid Al Mansyur juga terdapat makam dari salah satu tokoh yang dipercaya sebagai salah satu pendiri peradaban di Wonosobo, yakni Kyai Walik. Makam Kyai Walik hingga saat ini masih ramai dikunjungi oleh peziarah, baik dari dalam maupun luar kota Wonosobo.

Baca Juga: 5 Hotel dan Penginapan Murah Dekat Objek Wisata Dieng Menurut Traveloka

  1. Gereja Katolik Santo Paulus

Setelah menyusuri gang-gang kecil di kawasan Kauman Utara dan Kauman Selatan, rombongan sampai di Gereja Katolik Santo Paulus yang terletak di kompleks pemerintahan Kabupaten Wonosobo, di seberang Rumah Tandjoengsari yang menurut teman-teman Jalan Pintas pernah menjadi Susteran sebelum akhirnya pindah ke perempatan Kauman.

Gereja yang telah didirikan sejak zaman penjajahan Belanda ini memiliki arsitektur Jawa yang kental. Di sini, kami diberikan informasi terkait sejarah gereja, penyebaran agama Katolik di Wonosobo serta diajak untuk mendengarkan gending Jawa yang dimainkan saat prosesi peribadatan.

Baca Juga: Zaanse Schans, Rekomendasi Wisata Antimainstream saat Liburan ke Belanda

  1. Kompleks Pendopo Kabupaten Wonosobo

Peserta Heritage City Tour bersama Jalan Pintas berfoto bersama di depan Pendopo Kabupaten Wonosobo
Peserta Heritage City Tour bersama Jalan Pintas berfoto bersama di depan Pendopo Kabupaten Wonosobo Kabar Wonosobo

Di kompleks Pendopo Kabupaten Wonosobo terdapat beberapa bangunan yang memiliki nilai sejarah di masa Penjajahan Belanda, seperti rumah dinas Bupati Wonosobo, Kantor BAPPEDA, Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Selain bangunan-bangunan tersebut, ada pula taman hutan kota yang rindang bernama Taman Anggrek Tien Soeharto yang menyimpan beragam koleksi Anggrek dari berbagai daerah di Indonesia. Menurut Jalan Pintas, Masjid Al Mansyur yang kini berada di Kauman, sebelumnya berdiri di taman ini dan berfungsi sebagai masjid kabupaten.

Baca Juga: SIAP-SIAP! Harga Tiket Beberapa Objek Wisata di Wonosobo Naik Mulai Hari Ini, dari Mangli sampai Kalianget

  1. Jalan Soekarno-Hatta

Di sebelah timur Kompleks Pendopo Kabupaten Wonosobo terdapat sebuah jalan bernama Jalan Soekarno Hatta. Di jalan tersebut terdapat beberapa bangunan bersejarah yang kini telah ditetapkan sebagai cagar budaya.

Beberapa di antaranya adalah gedung bekas Restoran Dieng, Gedung DPRD Wonosobo dan Gedung BKD. Gedung-gedung tersebut memiliki fungsi vital pada zaman penjajahan Belanda dan berlanjut hingga masa pasca kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Visa Multiple Entry 5 Tahun untuk Tujuan Bisnis dan Wisata Resmi Diterapkan Dirjen Imigrasi

  1. Hotel Kresna

Hotel Kresna adalah hotel tertua di Wonosobo. Hotel yang sedianya bernama Hotel Dieng ini didirikan pada tahun 1800-an dan menjadi tempat persinggahan bagi para bangsawan Belanda yang sebelum melanjutkan perjalanan ke Dataran Tinggi Dieng.

  1. Rumah Dinas Perusahaan Jasa Kereta Api (PJKA)

Rudin PJKA menjadi perhentian terakhir bagi rombongan kami sebelum akhirnya kembali ke titik kumpul awal, yaitu Masjid Al Mansyur. Rudin PJKA merupakan rumah dinas yang digunakan oleh para pegawai PT KAI yang dulu bernama Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan di keesokan harinya.

Baca Juga: Ganjar Sarapan Nasi Jagung di Pasar Kumandang Wonosobo, Bahas Pendidikan dan Potensi Wisata

Demikian beberapa tempat yang dikunjungi dalam agenda Heritage City Tour bersama komunitas Jalan Pintas. Untuk wisatawan yang berminat untuk melakukan Walking City Tour bersama Jalan Pintas dapat mengunjungi media sosial mereka di Instagram, TikTok dan YouTube dengan nama @jalanpintas_ku atau mengontak admin di nomor +6289688263632.***

Editor: Agung Setio Nugroho


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x