Siswa SD Keseneng Belajar Teknik Batik Celup Latih Pengetahuan Ekonomi Kreatif lewat Kampus Mengajar Wonosobo

22 Juni 2021, 02:23 WIB
Salah satu hasil belajar teknik batik celup di SD N Keseneng Mojotengah WOnosobo bagian dari program Kampus Mengajar oleh Dzikrina Aulia /Kabar Wonosobo

KABAR WONOSOBO – Salah satu peserta dari Program Kampus Mengajar di Wonosobo yang bertugas di SD Negeri Keseneng kecamatan Mojotengah mengadakan pelatihan Teknik Batik Celup. Hal itu diinisiasi kelompok dengan koordinator Dzikrina Aulia dari Universitas Ahmad Dahlan.

Dzikrina Aulia yang menempuh pendidikan program studi Pendidikan Biologi selain melakukan praktik mengajar juga menjalankan beberapa program dalam lingkup Kampus Mengajar di SD N Keseneng.

“Dari rancangannya, program Kampus Mengajar diharapkan bisa melatih soft skills, mendapatkan ilmu baru baik tentang bersosial maupun dunia kerja ataupun dalam hal mengajar. Kami bisa berinteraksi bersama peserta lain untuk membuat program yang menarik bagi siswa dan membantu mengembangkan minat dan bakat mereka,” katanya.

Baca Juga: Kampus Mengajar di Wonosobo Gelar Sekolah Alam, Asah Kreatifitas Seni dan Skill Sosial Siswa SD Keseneng

Program yang merupakan bagian dari Kampus Merdeka tersebut memberikan pesertanya rekognisi 12 SKS yang terdiri dari Pengenalan Lapangan Persekolahan atau PLP 2, Kuliah Kerja Nyata atau KKN, dan mata kuliah lain sesuai dengan kebijakan kampus masing-masing.

Pada 25 Mei lalu, Dzikrina Aulia, salah satu Mahasiswa Program Kampus Mengajar yang bertugas di SDN Keseneng melakukan kegiatan pelatihan membatik untuk siswa kelas 4.

“Kegiatan pelatihan membatik di SDN Keseneng dilakukan dengan tetap  menerapkan protokol kesehatan. Tujuan dari kegiatan ini adalah melatih jiwa seni siswa kelas 4 dan memberikan ilmu kewirausahaan. Mengingat di desa mereka ada destinasi wisata berupa bukit dan menarik pengunjung,” kata Aulia, Senin 21 Juni 2021.

Dalam pelatihan itu, Aulia juga menyebut belajar membatik sangat berkaitan dengan pelajaran yang ada di materi sekolah dan mendorong siswa kreatif.

Baca Juga: Bantuan Kuota Internet Kemendikbud 2021 Disalurkan sampai Mei, Ada Kebijakan Baru dan Jumlah Kuota Berbeda

Siswa juga antusias mengikuti mengingat langkah-langkah membatik yang diajarkan sangat sederhana. Mulai dari menyiapkan kain mori dengan dilipat sesuai pola yang diinginkan, kemudian diikat menggunakan karet gelang yang bisa ditemui setiap hari.

“Semua alat ada di sekitar siswa dan mudah didapat, serta harganya terjangkau. Harapannya mereka bisa melatih kreatifitas lewat latihan sederhana itu,” kata Aulia.

Selain diasah kemampuannya dalam membuat pola batik, siswa juga diajarkan bagaimana cara menjadikan bahan batik yang sudah mereka buat agar memiliki nilai jual di pasaran.

“Selain kegiatan membatik, mahasiswa Kampus Mengajar di SDN Keseneng juga membuat beberapa agenda antara lain administrasi perpustakaan, sekolah alam, home visit, dan kegiatan bertema sosial lainnya, semuanya harus patuh protokol kesehatan,” katanya.

 Baca Juga: 3 Perpustakaan Wonosobo 6 Besar Lomba Perpustakaan Jateng, Jadikan Semangat Mencapai Kemajuan

Peserta pelatihan batik adalah siswa kelas 4 dengan jumlah 41 siswa yang sebelumnya dibagi 6 kelompok untuk menghindari kerumunan.

“Selain kondisi kawasan Keseneng yang memang susah sinyal, para siswa merasa senang belajar suatu hal baru yang bisa terus dieksplorasi mereka. Apalagi peserta Kampus mengajar lainnya juga punya kegiatan yang menarik dan mendorong kreatifitas mereka,” pungkasnya.***

Editor: Erwin Abdillah

Tags

Terkini

Terpopuler