Sekolah Pasar Modal Wonosobo Bekerjasama dengan UI Dibuka, Bupati yang Pertama Daftar

28 Oktober 2021, 21:19 WIB
Sekolah Pasar Modal (SPM) dihelat Pemkab Wonosobo menggandeng Universitas Indonesia dan PT Reliance Sekuritas /Kabar Wonosobo

KABAR WONOSOBO - Pemerintah Kabupaten Wonosobo berupaya untuk mengedukasi publik agar makin cerdas finansial melalui Sekolah Pasar Modal (SPM). Yakni dengan menggandeng Universitas Indonesia dan PT Reliance Sekuritas disambut positif kalangan pemuda Wonosobo.

Hal itu terlihat pada pembukaan kelas pertama offline yang digelar di Pendopo Kabupaten, Kamis (28/10/2021).

Tak kurang dari 40 pelaku usaha Wonosobo yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) tampak antusias mengikuti SPM yang dibuka langsung oleh Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat.

Secara tegas, Bupati bahkan menyatakan diri untuk menjadi pendaftar pertama SPM Wonosobo-UI, demi menimba ilmu terkait dunia pasar modal dan investasi sehat menuju kecerdasan finansial.

Baca Juga: Program Sekolah Pasar Modal Pemkab Wonosobo Bekerjasama dengan UI Mulai Buka Pendaftaran

“Setiap keputusan yang kita ambil, harus disertai dengan ilmu yang cukup agar tidak sampai salah langkah, termasuk salah satunya ketika kita berkeinginan mengelola keuangan maupun investasi secara baik dan benar, maka Sekolah pasar modal ini tempat yang tepat sehingga saya tidak ragu untuk mendaftar pertama,” tutur Afif.

Ia berharap langkah nya juga diikuti warga masyarakat Wonosobo yang memiliki minat serupa untuk berinvestasi di sektor pasar modal.

Lebih lanjut, Afif juga menegaskan bahwa kondisi pandemi COVID-19 tak semestinya melemahkan optimisme warga masyarakat, mengingat di setiap keadaan musibah, selalu akan muncul hikmah yang bisa dipetik.

“Dengan adanya pandemi ini kita semua menjadi lebih melek teknologi, contohnya kalau selama ini handphone biasanya hanya untuk telepon atau medsos, sekarang kita bisa memanfaatkan untuk sarana pertemuan virtual, bahkan di dalamnya kini banyak dikembangkan aplikasi-aplikasi baru yang sangat mendukung kebutuhan hidup, termasuk pengelolaan keuangan,” bebernya.

Baca Juga: Gandeng Universitas Indonesia, Pemkab Wonosobo Siapkan Sekolah Pasar Modal

Karena itulah, Afif meminta agar fasilitasi SPM yang disediakan Pemkab Wonosobo dengan Universitas Indonesia dan juga didampingi PT Reliance Sekuritas dapat dimanfaatkan masyarakat, agar terhindar dari modus-modus investasi bodong maupun iming-iming pinjaman online ilegal yang saat ini tengah marak.

Senada dengan Bupati, Dede Suryanto dari program pendidikan vokasi keuangan UI menyebut sejumlah hal penting dalam mengelola investasi masih banyak yang belum diketahui publik.

“Bahkan sebagian besar masyarakat belum mampu menentukan tujuan berinvestasi selain sekedar ingin cepat meraih keuntungan finansial dalam tempo cepat,” katanya.

Hal itulah yang menurut pria kelahiran Majalengka tersebut, kemudian membuat masyarakat salah dalam mengambil instrumen investasi dan jatuh dalam kerugian finansial.

Baca Juga: Tahun 2022 Wonosobo Prioritaskan Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik Di Desa

Melalui sekolah pasar modal, Dede menyebut setiap peserta tidak hanya dikenalkan dengan instrumen aman investasi, melainkan juga akan diberikan pemahaman lain tentang bagaimana seluk beluk pengelolaan keuangan, sehingga terwujud kecerdasan finansial yang berujung pada kesejahteraan hidup.

“Seri kegiatan dalam sekolah pasar modal ini, kedepan juga aka nada penguatan sektor UMKM, sehingga terwujud UMKM yang tangguh, sampai juga pada klinik saham Online yang menyediakan kesempatan bagi siapa saja peserta SPM yang ingin berkonsultasi perihal dunia investasi, trading, saham dan lainnya,” terang Dede.

Respon dari para pelaku usaha yang tergabung dalam HIPMI Wonosobo untuk mengikuti SPM, diakui Dede luar biasa, karena nantinya keikusertaan mereka bakal sangat bermanfaat dalam upaya penguatan usaha dan upaya menciptakan kondisi keuangan usaha yang lebih sehat.

Baca Juga: 180 Relawan Siaga Bencana Wonosobo Ikuti Latihan Gabungan Penanggulangan Bencana

Ditambah lagi bisa meminimalisir risiko adanya praktik yang merugikan masyarakat Wonosobo. ***

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Dinas Kominfo Wonosobo

Tags

Terkini

Terpopuler