Tidak Ingin Terjerat Korupsi, Bupati Wonosobo Minta Jurnalis Profesional, Jangan Sungkan Beri Kritik

- 28 Februari 2021, 10:00 WIB
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat saat diwawancara di Pendopo Belakang
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat saat diwawancara di Pendopo Belakang /dok. Kabar Wonosobo

Bupati Afif ingin nantinya wartawan dapat menjalankan peran control secara lugas, termasuk ketika mesti menyampaikan kritik maupun saran terhadap pemerintahannya bersama Wakil Bupati, Muhammad Albar.

"Saling menasehati dalam kebaikan dan kebenaran, saya harapkan bisa terus kita jaga sehingga mungkin pertemuan dengan rekan-rekan wartawan ini bisa diagendakan secara lebih rutin, bisa sebulan sekali, tiga bulan sekali atau berapa waktu yang lebih tepat, agar slogan ‘Sesarengan Mbangun Wonosobo’ benar-benar bisa melibatkan seluruh komponen masyarakat," tandasnya.

Baca Juga: Senin Depan Bupati-Wakil Bupati Afif-Albar Bakal Datangi OPD, Janjikan Pendopo Sebagai 'Rumah Rakyat'

Sebagai Bupati, Afif juga mengaku sangat terbuka terhadap segala bentuk masukan maupun kritik, selama keduanya tersebut disampaikan secara proporsional. Namun diharapkan, dalam melakoni pekerjaan terus menjunjung nilai professionalitas tanpa pandang bulu.

"Teman-teman bisa meneladani cara menulis kritik pada Pak Darman, wartawan senior yang saya ingat dulu semasa saya masih Mahasiswa juga mengajarkan bagaimana menulis berita yang baik dan benar dengan kaidah 5W 1H," tutur Afif sembari mengenalkan wartawan senior Suara Merdeka, Sudarman.

Wartawan senior tersebut kini telah purnatugas sejak tahun 2014, namun sengaja diundang untuk turut hadir dalam acara santai tersebut. Hal itu mengingat wartawan-wartawan muda, diakui Afif memiliki kecepatan dalam penulisan berita sehingga dalam waktu sekejap sudah bisa membagikan informasi pada dunia

Baca Juga: Afif-Albar Resmi Dilantik Jadi Bupati dan Wakil Bupati, Langsung Bertugas Temui Masyarakat ‘Kulakan Masalah’

“Kita ini sekarang hidup di era Akuarium, dimana semuanya transparan. Karena informasi menyebar dalam hitungan bukan lagi hari atau jam, tapi detik. Jika ada informasi penting dan itu bisa menjauhkan kami dari hal buruk, mohon dibagikan, jangan sampai kami kejeglong (terperosok),” tuturnya.

Dalam hal pengalaman menulis hingga menyampaikan kritik terhadap pemerintah, ia berharap mereka tetap terus belajar kepada para seniornya, sehingga jangan sampai karena tulisan yang dihasilkannya justru menimbulkan polemik baru di masyarakat, apalagi hoax.***

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah