KABAR WONOSOBO – Wonosobo yang selama ini dikenal sebagai kota santri, mengingat ada ribuan Pondok Pesantren tersebar di 15 kecamatan, butuh perhatian serius dari pemerintah. Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar pada rapat koordinasi Bidang Keagamaan oleh Bagian Kesra Setda, Senin 15 Maret 2021.
Dalam Rakor di Pendopo Wabup itu, Albar menyebut ada sedikitnya 18 Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas di pesantren yang sudah dibangun oleh Pemerintah Pusat. Namun hingga kini belum digunakan secara maksimal.
"Ada 18 komunitas BLK yang dibangunkan oleh Pemerintah Pusat, tapi baru gedungnya saja, isinya (kegiatannya) yang seharusnya untuk menggodog Santri sebagai modal keterampilan dan pengetahuan saat kembali ke masyarakat belum ada," tutur Wabup Albar.
Baca Juga: Mencicipi Nikmatnya Lotek Bu Jami’ Brug Menceng, Usaha Turun-temurun Sejak tahun 1965
Wabup juga menyebut masih ada ratusan pondok pesantren dan lembaga-lembaga keagamaan butuh perhatian dari pemerintah. Menurutnya, selama ini masih belum tersentuh dan menjadi tanggungjawab stake holder terkait.
Wabup Albar juga meminta pihak terkait segera berkoordinasi dan bergerak sebagai respon akan masalah tersebut. Terkait optimalisasi BLK Komunitas yang ada di Pesantren, Albar menyebut butuh diadakan berbagai pelatihan produktif berupa kecakapan hidup.
"Kita optimalkan BLK yang ada di Ponpes untuk pelatihan bagi para santri, di bidang teknologi, ekonomi, pertanian, perikanan dan sebagainya. Mari kita optimalkan yang 18 ini dulu dari pada muspro (sia-sia)," tegas Wabup.
Baca Juga: Kosovo Buka Kedutaan Besar di Yerusalem Israel, Pancing Kemarahan Palestina dan Liga Bangsa Arab
Para santri di pesantren juga disebut wabup Albar membutuhkan keahlian dan kecakapan hidup sebagai modal di samping ilmu keagamaan yang sudah tentu diterima.