“Meskipun untuk dijadikan obyek studi banding masih cukup awal. Semoga bisa membuat inspirasi dan memotivasi untuk daerah lain agar lebih baik lagi,” tuturnya.
Salah satu hal yang dinilai urgen terkait adanya PaudQu adalah minimnya jumlah pembelajaran agama Islam di sekolah-sekolah formal. Sehingga diharapkan adanya PaudQu menjadi jawaban atas permasalahan itu.
“PaudQu ini beri landasan untuk bekal pengetahuan keagamaan bagi anak-anak ketika nantinya masuk SD atau setingkat,” imbuh Kasi PD Pontren Kemenag Wonosobo, Imron Awal Udin
Sementara itu, pimpinan rombongan, Kepala Kantor Kemenag Brebes, H Fajrin MPd menyebut bahwa kunjungan ke Wonosobo itu selain melihat langsung bagaimana program PaudQu juga pada tataran teknis.
“PaudQu sudah ada (di Brebes) tapi belum launching, dan kami melihat yang pertama ada di Wonosobo. Dasar kesejarahan pendidikan Al Quran di Wonosobo telah diakui dengan adanya ponpes pesar dan dengan adanya Unsiq. Sehingga sudah ada fasilitas terkait pendidikan Al Quran di berbagai jenjang,” katanya.***