Lebih lanjut, May Day juga disebutnya tak lepas dari perjuangan kaum buruh selain juga berkaitan dengan isu lingkungan. Hal itu mengingat awal mula masyarakat menjadi buruh dimulai ketika masyarakat petani dirampas lahan pertaniannya.
Sehingga disimpulkan peserta aksi, adanya Omnibus Law ini tidak hanya berdampak pada buruh tetapi juga berdampak pada lingkungan. Sehingga disebutnya jelas ada hubungan antara isu buruh dengan isu ekologi. Dengan kondisi itu, disebut NAP masyarakat tidak bisa lagi berharap pada pemerintah semata.
“Perjuangan untuk kesejahteraan dan keadilan tidak bisa dititipakan kepada siapa saja. Ke depan perubahan yang akan terjadi pada suatu daerah atau negara ada pada gerakan masyarakat bukan lewat pemerintah atau berbagai instrumennya. Jelas kita tidak bisa mengharap lagi dengan pemerintah, kesejahteraan dan keadilan masyarakat hanya bisa terwujud melalui gerakan masyarakat bukan pemerintah atau instrumennya," lanjutnya.
Meski dilakukan pembakaran ban, aksi berjalan dengan tertib dengan dikawal sejumlah aparat gabungan dari Polres Wonosobo, TNI, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan Wonosobo.
Agenda aksi juga diisi dengan pertunjukkan teatrikal, musikalisasi puisi, poster, serta pembagian takjil buka puasa yang menandai puncak kegiatan, mengakhiri aksi panggung rakyat tersebut.***