Virus Ideologi Radikal Berpotensi Mengganggu Keutuhan Bangsa, BNPT Sebut 30 Juta Penduduk Rentan Radikalisme

- 1 Oktober 2021, 22:33 WIB
ialog Kebangsaan memperingati Hari Kesaktian Pancasila, di Pendapa Kabupaten Wonosobo, Jumat 1 Oktober 2021.
ialog Kebangsaan memperingati Hari Kesaktian Pancasila, di Pendapa Kabupaten Wonosobo, Jumat 1 Oktober 2021. /Dinas Kominfo Wonosobo

Baca Juga: Kerukunan Umat Beragama di Wonosobo Telah Terbangun Harmonis, Diminta Terus Dijaga Bersama

“Dampak yang ditimbulkan tidak kalah mengerikan, karena terorisme ini bisa menimpa siapa saja, contoh di New Zealand ada jamaah Sholat Jumat yang ditembaki hingga lebih dari 50 orang meninggal, itu dilakukan oleh non muslim,” imbuhnya.

Brigjen Ahmad juga menggambarkan bagaimana kondisi di Myanmar dimana ada Biksu yang menyampaikan propaganda anti Islam sehingga menyebabkan ribuan orang Muslim Rohingya terusir.

“Di Indonesia kita ini, karena memang mayoritas muslim, hampir seluruh tahanan kejahatan terorisme KTP nya Islam,” beber Brigjen Ahmad Nurwahid.

Namun demikian, Perwira polisi yang sebagian karirnya dihabiskan di Detasemen Khusus Antiteror (Densus) itu, mengakui Indonesia masih utuh karena dasar ideologi yang digunakan untuk menyatukan 1.200 suku bangsa di puluhan ribu pulau adalah Pancasila.

Baca Juga: Mengenal Komunitas GUSDURian Wonosobo, Upaya Abadikan Gagasan Gus Dur dan Ajak Kaum Muda Pahami Keberagaman

“Jujur, saya sering ditanya oleh para pengamat dari luar Negeri, kenapa Indonesia masih aman padahal Indonesia dengan heterogenitasnya memiliki potensi konflik terbesar di dunia,” ungkapnya.

Pertanyaan itu, kemudian dijawab Brigjen Nurwahid dengan pernyataan bahwa Indonesia memiliki lima kekuatan yang tidak dimiliki bangsa lain.

“Pertama kami memiliki Pancasila, ideologi pemersatu bangsa yang merupakan karya Jenius para founding father kami, ada tokoh agama, Ulama, tokoh nasional, tokoh bangsa yang telah menggali nilai-nilai luhur agama dan budaya bangsa Ini,” tegasnya.

Selain itu, kekuatan Indonesia ditegaskan Brigjen Nurwahid adalah pada kearifan lokal berbasis gotong royong dan silaturahmi yang mampu menyatukan heterogenitas sampai ke level grass root.

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Dinas Kominfo Wonosobo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah