“Ketiga, kami punya civil society moderat seperti Muhamadiyah, NU, Rifaiyah, Organisasi keagaman lain, kemudian keempat adalah kekuatan TNI – Polri, dan kelima keyakinan bahwa Indonesia ini merupakan tanah surga yang senantiasa didoakan oleh para ulama dan para aulia sehingga diberikan keselamatan dan kedamaian,” tandasnya.
Adanya dialog-dialog kabangsaan diakuinya juga dapat dijadikan vaksin sehingga nantinya generasi muda khususnya memiliki imunitas atau kekebalan terhadap paparan radikalisme.
Pemaparan Direktur Pencegahan BNPT tersebut dikuatkan oleh Habib Husein Jafar sebagai pembicara kedua.
Di depan para peserta dialog dari lintas unsur, mulai dari organisasi keagamaan, organisasi pemuda, perwakilan Partai Politik hingga sejumlah pejabat Pemerintah, penulis aktif yang dijuluki Habib Milenial itu menegaskan bahwa kemajemukan Indonesia adalah sebuah keniscayaan yang tidak dapat dihindari.
Baca Juga: Diduga Serangan Teroris Bersenjata Tajam, Pengamanan di Auckland, Selandia Baru Diperketat
Dengan adanya Pancasila, Habib Husein menyebut Bangsa Indonesia terikat dalam satu kesatuan persaudaraan, meski dari segi suku, bangsa dan agama berbeda-beda.
"Sejarah panjang bangsa Indonesia, telah membuktikan persatuan dicapai karena ada perbedaan-perbedaan yang ternyata justru menjadi kekuatan," pesan Habib Husein yang dikenal menjadi pendamping Pemuda Tersesat itu.***