Angka Stunting Masih Tinggi, Pemerintah Launching Program Dashat

- 4 Oktober 2021, 16:09 WIB
encanangan Tentara Manunggal KB Kesehatan (TMKK) dan launching program Dashat di desa Surengede Kecamatan Kejajar
encanangan Tentara Manunggal KB Kesehatan (TMKK) dan launching program Dashat di desa Surengede Kecamatan Kejajar /Bag Prokompim Kab Wonosobo

KABAR WONOSOBO - Angka stunting jadi perhatian khusus mengingat di Kabupaten Wonosobo kasusnya masih cukup tinggi. Hal itu menjadikan stunting perlu perhatian serius dan membutuhkan terobosan dalam penangananya.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBPPPA) kabupaten Wonosobo Dyah Retno Sulistyowati menyebut ada momentum emas yakni yang sanga penting pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

"Pengasuhan pada masa 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu 270 hari masa kehamilan ditambah 730 hari setelah kelahiran, hingga usia 2 tahun, itu merupakan periode emas yang sangat penting bagi perkembangan otak dan pertumbuhan fisik." tutur Dyah pada Pencanangan Tentara Manunggal KB Kesehatan (TMKK) dan launching program Dashat di desa Surengede Kecamatan Kejajar, kamis, 30 September 2021.

Baca Juga: Cegah Stunting, Bupati bakal Turun ke Desa-desa dan Minta Pengadilan Agama Soroti Penerbitan Surat Dispensasi

Dyah mengungkapkan, setidakya ada tiga kegiatan yang dilaksanakan. Dengan maksud menjadikan momentum tersebut bisa lebih dirasakan manfaatnya oleh semua pihak terlebih masyarakat di desa Surengede Kecamatan Kejajar, yang merupakan salah satu desa dengan angka stuntingnya cukup tinggi.

Sementara itu, TNI Manunggal KB Kesehatan, merupakan kegiatan sinergitas TNI dengan Dinas PPKBPPPA dan Kesehatan, yang dilaksanakan dalam upaya percepatan penanganan pandemic Covid-19.

Selain juga untuk meningkatkan cakupan Akseptor Metode kontrasepsi Jangka Panjang, dalam rangka mendukung Program Bangga Kencana.

Baca Juga: Pencegahan Stunting Wonosobo Diperparah Pandemi Berkepanjangan, Butuh Alokasi Dana Desa dan Dukungan Swasta
Kegiatan Kedua yaitu Louncing Program Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting). Program ini merupakan salah satu Program unggulan BKKBN, Dinas PPKBPPPA dan

Lembaga masyarakat, yang bertujuan untuk mencegah dan menurunkan angka Stunting di Kabupaten Wonosobo, yang merupakan kolaborasi  multi pihak antara pemerintah dan swasta salah satunya yaitu program TANGKAS atauTanggap Gizi dan Kesehatan Anak Stunting.

Program tersebut diinisiasi oleh DANONE Indonesia dan LPTP Surakarta sebagai salah satu bentuk tanggungjawab perusahaan untuk mendukung dan meningkatkan promosi kesehatan masyarakat.

Kegiatan ketiga adalah Pelantikan DPC AKU, kegiatan ini tak kalah berartinya bagi keberlangsungan keluarga sejahtera, memperhatikan kondisi kemiskinan di kabupaten wonosobo.

Baca Juga: Awali Program Kampung Langgeng Bebrayan, LP3M UNSIQ Wonosobo Hibahkan ‘Limbah’

Sehingga perlu didorong keluarga yang memiliki usaha ekonomi produktif untuk tumbuh dan berkembang, sehingga dapat mandiri menopang ekonomi rumah tangganya.

"DPC AKU diharapkan dapat mendorong kepedulian berbagai pihak baik pemerintah, swasta, lembaga/organisasi dalam pembinaan pengembangan kewirausahaan keluarga, dan menjadi motivator akseptor metode kontrasepsi jangka panjang," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu juga dilaksanakan penandatangan kerjasama dinas PPKBPPPA dengan puskesmas kejajar 1 dan 2 sebagai upaya peningkatan pelayanan KB, yang ditandatangani oleh Kepala Dinas dan kepala kedua Puskesmas.

Sementara itu Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menegaskan perlu langkah-langkah konkrit yang harus dilakukan Pemkab Wonosobo terkait penanganan persoalan kesehatan, teritama stunting ini.

Baca Juga: Biodigester di Larangan Kulon Wonosobo untuk Proses Limbah ke Biogas, Antisipasi Pencemaran Dari Limbah Ternak

"Sekarang bagaimana langkah-langkah konkrit yang bisa dilakukan Pemkab Wonosobo dalam penanganan persoalan stunting. Menurut data, satu diantara tiga penduduk Indonesia mengalami stunting, ini jumlah yang luar biasa cukup besar, jadi kita harus melakukan antisipasi sejak awal dan menyusun langkah konkrit untuk mengatasinya jangan sampai terjadi di Wonosobo," tegasnya.

Menurut Bupati paska dilakukan program diharapkan bisa menekan angka stunting di Kabupaten Wonosobo.

"Ada banyak hal yang menyebabkan stunting, sehingga perlu intervensi semua pihak, yaitu dengan strategi kebijakan kolaboratif dari Pemda TNI POLRI dan semua elemen maayarakat yang berperan aktif, juga kepada Danone, para donasi, Bank Jateng, Bank Wonosobo, Geodipa dan semua yang telah membatu warga masyarakat Wonosobo yang mengalami stunting," ungkap Mas Afif, panggilan akrabnya.

Mas Afif berpesan kepada para Camat dan Kades yang wilayahnya ada kasus stunting  agar selalu melakukan pemantauan sedini mungkin, serta memberikan edukasi yang baik.

Baca Juga: Tekan Angka Pernikahan Dini Usia Remaja, Siswa SMK An-Nuur Wonosobo Dibekali Bimwin

"Saya menitip kepada pemangku wilayah terutama yang diwilayahnya dengan angka stunting tinggi, tolong harus paham betul, pantau warganya yang sedang hamil untuk selalu dicek dan dipantau kesehatan, dipantau gizinya, harus dipantau dari awal, serta berikan edukasi yang baik karena itu sangat berperan dalam perkembangan dan pertumbuhan si anak nantinya, sebagai antisipasi terjadinya stunting," tandasnya.***

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan kab Wonosobo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah