"Wonosobo pinter, isinya adalah mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang unggul berkarakter religius, berbudaya, kreatif, inovatif, melalui penyelenggaraan pendidikan komprehensif yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan masyarakat berbasis kearifan lokal dan perkembangan teknologi modern," katanya.
Lebih jauh Afif menyebut pendidikan merupakan hak dasar warga negara yang wajib dipenuhi dengan berprinsip keadilan sosial. Semua anak berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengakses pendidikan yang berkualitas, terlepas dari demografi, status sosial ekonomi, atau merupakan anak penyandang disabilitas/berkebutuhan khusus.
"Budaya ini sudah mulai bergeser dan hari masyarakat Wonosobo sudah mulai merasa membutuhkan pendidikan, ini salahsatunya di buktikan pasa saat era pandemi ini, dimana mereka sangat butuh sekolah, problem yang membudaya ini mulai bergeser seiring dengan berbagai macam kelembagaan yang turun," tutur Bupati.
Maka kehadiran Unsiq dinilai Afif bisa mewujudkan generasi berprestasi. Selain itu masyarakat tidak harus menuntut ilmu ke luar daerah.
"UNSIQ punya kelebihan yang tidak dimiliki peeguruan tinggi lain yaitu kuliah sambil ngaji, adanya pembelajaran pondok pesantren. Selain menguasi bidang formal namun juga menguasai ilmu keagamaan. Ditambah dengan banyaknya alumni yang sudah bekerja di berbagai instansi baik pemerintah maupun swasta, serta tidak sedikit alumni yang menjadi pengusaha sukses baik lokal maupun diluar daerah," imbuhnya.
Turut membuka kegiatan, Rektor UNSIQ, Dr. Zaenal Sukawi menyebut bahwa di zaman sekarang ini semua kampus harus berbasis Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka.
"UNSIQ yang merupakan universitas di lingkungan pesantren dengan tagline "Kuliah Plus Ngaji" dapat mewujudkan generasi mandiri, generasi berkarakter, dan generasi yang berkepribadian," katanya.