KABAR WONOSOBO - Berbagai masalah di masyarakat termasuk Sektor kesehatan menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah yang erat kaitannya dengan masalah kemiskinan.
Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut diupayakan melalui program sekolah partisipasi dari USAID Madani.
Menurut Koordinator USAID Madani, Sarwanto Priyadi perlu percepatan pelayanan puskesmas yang memiliki standar khusus, serta tidak ada diskriminasi bagi kalangan disabilitas.
Pada acara pembukaan Sekolah Partisipasi Bagi Kalangan Orang Muda, Perempuan, dan Penyandang Disabilitas Tingkat Desa Kamis, 6 Oktober 2022 di Pendopo Wakil Bupati, Sarwanto menyebut bahwa Program Sekolah Partisipatif digagas oleh Kita Institute dan Forum Madani.
Baca Juga: Pelajar Wonosobo Diminta Waspadai Modus Peredaran Narkoba yang Sasar Mereka
Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, pihaknya telah melakukan pendampingan peningkatan percepatan layanan puskesmas di desa. Hal ini sejalan dengan visi dan misi Kabupaten Wonosobo dalam memberikan layanan kepada masyarakat.
“Program Sekolah Partisipasi digagas oleh Kita Institute dan Forum Madani, selama 2 tahun ini telah melakukan pendampingan dalam upaya peningkatan pelayanan puskesmas di desa,” katanya.
Sekolah partisipasi menjadi bagian dari kerjasama antara Pemerintah RI dengan Amerika Serikat, yang bertujuan meningkatkan proses demokrasi yang menyasar peningkatan kualitas pelayanan publik. Di Wonosobo sendiri, program tersebut diarahkan pada perbaikan pelayanan kesehatan masyarakat desa.
“Untuk memajukan layanan kesehatan di Wonosobo, pihaknya akan memberikan pelatihan khusus bagi petugas puskesmas, salahsatunya terkait bahasa isyarat kesehatan,” pungkas Sarwanto.