Baca Juga: Pemkab Wonosobo Jamin Kepemilikan Dokumen Kependudukan bagi Penyandang Disabilitas
Para siswa terlibat aktif bahkan sejak momen latihan pentas seni yang dilaksanakan rutin. Karena para siswa tidak bisa mendengar musik, maka disiasati berlatih gerakan dengan aba-aba.
“Aba-aba digunakan untuk memahami dan menyesuaian dengan ketukan iringan lagu. Kami melihat dengan berbagai kegiatan ini ada kegembiraan sendiri bagi siswa dan orang tua,” tuturnya.
Sementara itu, adanya poster yang menyuarakan stop bulliying atau perundungan berangkat dari kondisi disabilitas mereka yang memang pernah mendapatkan perlakuan hingga hinaan.
“Kami juga berharap anak-anak bisa diterima di masyarakat dengan kelebihannya ini,” kata Agus.
Diungkapkan salah satu pengunjung, Ilham Ardha, adanya gelar karya itu menjadikan para orang tua semakin percaya diri dan mendapat motivasi dari anak-anak sendiri sekaligus untuk melatih mental mereka ketika harus tampil di publik.
Baca Juga: Diskusi Publik Disdikpora Wonosobo Bahas Peluang Kerja Penyandang Disabilitas
“Ada testimoni dari salah satu orang tua yang berasal dari Papua memberikan banyak motivasi tentang kondisi anak-anak. Yang memang tidak semuanya dari awal sudah percaya diri dengan kondisinya. Ketika bertemu langsung seperti ini semakin menjadikan mereka merasa mendapat dorongan untuk belajar banyak hal," pungkasnya.***