Sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing bangsa di era Industri 4.0, serta mampu memenuhi kebutuhan tenaga terampil di bidang teknologi.
“Setahun lalu kita melakukan pemetaan kebutuhan kabupaten/kota, jadi ini usulan dari teman-teman Dinas Kominfo di Wonosobo dan instansi lainnya. GTA dan VSGA menjadi pilihan prioritas,” jelas Judhita.
Menurutnya, di era sekarang segala informasi sudah tersajikan melalui media sosial, maka dirasa penting analisis media sosial untuk melihat bagaimana opini publik atau isu-isu yang berkembang di media sosial. Sehingga bisa menjadi bahan untuk membuat satu strategi komunikasi guna mendukung pengembangan wilayah.
Baca Juga: Wisuda Angkatan ke-3 Ma'had Aly Wonosobo Diikuti 52 Lulusan Diharapkan Teruskan Perjuangan Ulama
Hal senada juga disampaikan Kepala Diskominfo Wonosobo, Fahmi Hidayat, peningkatan pelayanan publik suka tidak suka, mau tidak mau harus berbasis digital. Untuk itu harus mampu mengetahui, menguasai, dan memanfaatkan atau berdampingan dengan digital.
“Media sosial hari ini menjadi alat ukur indikator dan referensi cepat masyarakat. Mudah-mudahan kehadiran pelatihan ini bermanfaat bagi peningkatan kapasitas sumber daya manusia aparatur pemerintah,” imbuhnya saat diwawancarai media.
Kegiatan ini merupakan wujud kerjasama antara Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Wonosobo, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Wonosobo, dengan Balai Pengembangan SDM dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Yogyakarta.
Baca Juga: KNPI Wonosobo Diminta Bersinergi dalam Pembangunan dan Bermanfaat Bagi Masyarakat
Pelatihan yang dilaksanakan mulai 6 sampai 10 Maret ini, diikuti 150 orang dengan mengusung empat tema utama, yaitu Social Media Analyst (SMA), Analis Kota Cerdas (AKC), Junior Office Operator (JOO) dan Junior Web Developer (JWD).***