Sejarah Kelahiran Hamengkubuwono II di Pagerejo Kertek Wonosobo Digali dalam Sarasehan Nasional

- 31 Januari 2024, 18:41 WIB
 Pembukaan Sarasehan Nasional bertajuk “The Soul Of Java” dan Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional untuk Hamengkubuwana II, Selasa, 30 Januari 2024, di Balai Desa Pagerejo, Kertek, Wonosobo.
Pembukaan Sarasehan Nasional bertajuk “The Soul Of Java” dan Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional untuk Hamengkubuwana II, Selasa, 30 Januari 2024, di Balai Desa Pagerejo, Kertek, Wonosobo. /Kabar Wonosobo/ Erwin Abdillah

KABAR WONOSOBO - Desa Pagerejo tengah dibedah dalam berbagai studi dan diskusi, sebagai tempat lahir dan tumbuh besar Putra mahkota Sultan Hamengkubuwono I, yang dikenal dengan nama kecilnya Raden Mas Sundoro.

Setelah pindah ke Keraton Yogyakarta, kemudian diangkat menjadi Raja Kasultanan Yogyakarta, dengan nama Sri Sultan Hamengkubuwono II menggantikan Hamengkubuwono I.

Demikian disampaikan Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar saat Sarasehan Nasional bertajuk “The Soul Of Java” dan Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional untuk Hamengkubuwana II, Selasa, 30 Januari 2024, di Balai Desa Pagerejo, Kertek, Wonosobo.

Jelas Albar, sejak tahun 2021 Pemerintah Kabupaten Wonosobo melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan Tim Ahli Cagar Budaya Wonosobo secara aktif merespon pengusulan penyematan gelar Pahlawan Nasional kepada Hamengkubuwono II, dengan mendata dan mengidentifikasi sumber-sumber yang ada sebagai bukti dukung yang dapat memperkuat usulan.

Baca Juga: Trah HB II Hadiri Tradisi Tenongan Laku Sikramat Dusun Pagerotan Pagerejo, Kenang Tempat Lahir Leluhur

Selain itu, menurutnya sarasehan ini dapat menjadi langkah awal dalam memperkuat apresiasi terhadap nilai-nilai budaya dan sejarah Jawa, serta memperjuangkan pengakuan bagi tokoh-tokoh yang telah berjasa dalam membangun bangsa.

“Saya berpesan, agar senantiasa mendukung serta terus menguri-uri seni dan budaya yang ada bukan semata karena bisnisnya. Jika nantinya potensi ini semakin dikenal baik oleh wisatawan barulah kemudian kembangkan amenitas serta atraksi dengan memikirkan sisi bisnisnya,” pinta Albar.

Sementara itu, salah satu panitia kegiatan sekaligus tim riset  dan Penulis, Sahono Purwanto menjelaskan,  Sarasehan ini dalam rangka menggali kisah Hamengkubuwana II. Dengan target output berupa buku, dokumenter dan film layar lebar.

“Pengusulan gelar Pahlawan Nasional bagi Hamengkubuwana II didasarkan pada pengakuan akan jasanya yang luar biasa dalam menjaga integritas dan keutuhan wilayah Jawa pada masa itu. Langkah ini juga dianggap sebagai penghargaan yang pantas untuk mengabadikan kontribusi beliau dalam sejarah nasional Indonesia,” pungkasnya.

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x