Pelatihan Blending Tembakau Dukung Produktifitas Petani Lokal Wonosobo di Tembakau Lintingan

- 21 Maret 2024, 20:47 WIB
Dukung industri tembakau lembutan, Pelatihan Blending Tembakau di Industri Rokok Kebun Kidul Kretek, Desa Mangunrejo, Kecamatan Kalikaja, Kamis 21 Maret 2024.
Dukung industri tembakau lembutan, Pelatihan Blending Tembakau di Industri Rokok Kebun Kidul Kretek, Desa Mangunrejo, Kecamatan Kalikaja, Kamis 21 Maret 2024. /Bag Prokompim Kab Wonosobo

KABAR WONOSOBO - Sebagai salah satu daerah penghasil tembakau, Wonosobo Memiliki daya ungkit ekonomi yang cukup menjanjikan. Didukung dengan merebaknya fenomena rokok lintingan menjadi tren dikalangan masyarakat saat ini tak terkecuali Wonosobo.

Faktor tembakau yang memainkan peranan penting dalam tren melinting disambut positif pemerintah. Melalui Dinas Tenaga Kerja Perindustrian dan Transmigrasi Kabupaten Wonosobo, berkolaborasi dengan Bea Cukai menggelar Pelatihan Teknis Pelintingan ini guna meningkatkan kapasitas SDM dalam menentukan kualitas tembakau hingga menjadi nilai tambah dalam segi ekonomi.

“Tentunya produk hasil tembakau menjadi komoditas yang perkembangannya perlu diperhatikan, mengingat kontribusinya terhadap kesejahteraan masyarakat maupun pembangunan daerah cukup signifikan, apalagi mengingat bahwa Kecamatan Kalikajar merupakan salah satu produsen tembakau garangan yang termasyhur," ungkap Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, pada pembukaan Pelatihan Blending Tembakau di Industri Rokok Kebun Kidul Kretek, Desa Mangunrejo, Kecamatan Kalikajar, Kamis 21 Maret 2024.

Baca Juga: Integrasi Layanan Primer Upaya Tingkatkan Pelayanan Kesehatan di Wonosobo

Menurut Wabup Albar, Hal ini dapat memunculkan konsekuensi atas adanya tuntutan dalam menjaga dan terus meningkatkan kualitas produk hasil tembakau, sehingga mampu memberikan nilai ekonomi lebih, baik bagi pelaku industri, masyarakat di sekitar industri, maupun daerah.

“Pelatihan blending tembakau ini menjadi sebuah momentum yang patut kita dukung bersama, sehingga dengan meningkatnya kompetensi buruh pabrik rokok diharapkan dapat berdampak selaras terhadap produktivitas dan kinerja perusahaan, serta mampu mendorong peningkatan kontribusi cukai hasil tembakau bagi daerah”, Terang Albar.

Sama dengan pelatihan sebelumnya di Desa Reco, Kertek. Hal ini menjadi yang kedua, Diikuti oleh 20 orang peserta. Kegiatan yang bersumber dana dari anggaran DBHCHT 2024, selain pelatihan teknis peserta juga dibekali dengan sosialisasi mengenai ciri-ciri rokok ilegal dan sanksi atas pelanggaran di bidang cukai.

Baca Juga: MUI Gelar Safari Ramadhan di Wonosobo, Undang Syekh Fayed asal Palestina 22 Maret 2024

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Perindustrian dan Transmigrasi Wonosobo, Dr. Prayitno, S.Sos, M.Si mengatakan, Pemerintah berusaha memfasilitasi para pelaku tembakau untuk mengembangkan keterampilan yang dapat menjadikan sebuah nilai tambah salah satunya melalui pelatihan ini.
“Dalam dukungan fasilitasi melaui pelatihan dan pendampingan yang kami berikan, sejauh ini sudah berdiri dua industri rokok di Wonosobo. Tentunya sudah bercukai tinggal uji lab Tar dan Nikotinnya sehingga dapat diperjualbelikan dengan aman”, Jelas Prayit.

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan kab Wonosobo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x