Ekonomi AS Makin Secure, Nilai Tukar Rupiah Melemah di Akhir Pekan, Ini Hasil Analisa Pasar Uang Terbaru

27 Februari 2021, 11:32 WIB
Ilustrasi grafik nilai tukar mata uang. /Pexels.com/ energepic.com

 

KABAR WONOSOBO – Kurs atau nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing terutama dollar Amerika Serikat pada Jumat sore, 26 Februari 2021 ditutup melemah. Hal ini disinyalir dikarenakan upaya perbaikan yang dilakukan oleh perekonomian Amerika Serikat.

Terjadi penurunan nilai tukar Rupiah sebesar 0,66 persen atau 93 poin dibandingkan penutupan di hari Kamis lalu. Hal ini menyebabkan Rupiah yang tadinya dibanderol Rp. 14.018 per dollar AS turun menjadi Rp. 14.111 per Dollar AS

Dilansir Kabarwonosobo.com dari pemberitaan oleh Antara News pada Sabtu, 27 Februari 2021, Analis dari Samuel Sekuritas, Ahmad Mikail menyebutkan bahwa membaiknya data ekonomi AS mendorong arus modal masuk ke negara tersebut dan memperkuat nilai tukar dolar AS terhadap mata uang negara lainya.

 Baca Juga: Yustinus Prastowo: Indonesia Masih Punya Kemampuan untuk Bayar Hutang Luar Negeri

Dalam kajiannya, ia berpendapat bahwa ekspektasi perekonomian AS yang membaik mendorong kenaikan yield obligasi AS sehingga memicu perpindahan dana ke aset dolar AS yang akhirnya menekan Rupiah.

“Saat ini, pelaku pasar uang juga sedang menunggu data Personal Consumption Expenditures (PCE) AS periode Januari tahun ini. Jika data itu membaik kemungkinan akan memperkuat indeks dolar AS.” Imbuhnya.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan bahwa untuk tenor 10 tahun, yield (imbal hasil) obligasi AS menembus level 1,56 persen, kondisi itu mendorong pelaku pasar untuk mengalihkan dananya dalam bentuk dolar AS.

 Baca Juga: Pidato Gubernur Ganjar Pranowo Kutip Kesaksian Soekarno, Pesan Penting untuk Bupati Wali Kota yang Dilantik

"Naiknya yield obligasi pemerintah AS ini membuat dolar AS lebih menarik dibandingkan aset mata uang lainnya," tuturnya.

Ariston menjelaskan lebih lanjut bahwa kenaikan yield obligasi AS untuk tenor jangka panjang itu didukung oleh outlook pemulihan ekonomi dan kenaikan inflasi di AS.

Semenjak pagi, Rupiah memang terlihat tidak bergairah. Pada pembukaannya, Rupiah tercatat sudah mengalami pelemahan tujuh poin dibandingkan penutupannya pada kamis sore yang berarti Rupiah dihargai Rp14.025 per dollar AS. Padahal seperti disebut sebelumnya Rupiah ditutup di angka Rp14.018 di hari sebelumnya. ***

 

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler