Penjualan Pizza Papa John’s Meningkat di Masa Pandemi, CEO Rob Lynch Beberkan Rahasia Bisnis Berikut

5 Maret 2021, 09:02 WIB
Tangkapan layar dari kanal Youtube Papa John’s. /Youtube.com/ Papa John’s

 

KABAR WONOSOBO – Penjualan pizza Papa John’s mengalami peningkatan, bahkan di tengah pandemi virus corona. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, pendapatan rata-rata Papa John’s mencapai 1 juta dollar AS atau sekitar Rp14 Milyar selama tahun 2020, di tengah pandemi.

Kepala CEO Rob Lynch dengan bangga menyatakan perasaannya yang luar biasa gembira dengan pencapaian itu dalam sebuah interview belum lama ini.

Menurutnya, penjualan dapat mengalami kenaikan sebesar 20% dikarenakan adanya pandemi, sehingga banyak orang yang memesan pizza dari rumah. Hal ini berpengaruh terhadap kenaikan pada pajak operator dan mengharuskan adanya perubahan dalam sistem pelayanannya.

 Baca Juga: Punya Zat Pemicu 'Kebahagiaan' Coklat Hitam Terbukti Mampu Cegah Darah Tinggi dan Baik Buat Sakit Hati

“Kami sudah bisa menaikkan penjualan sebesar 20%, tetapi jika kami tidak mengoptimalkan keadaan dan menciptakan inovasi maka kami akan mendapatkan permasalahan”, kata Rob Lynch.

Seperti halnya Louisville, Ky ataupun vendor pizza lainnya, Papa John’s juga fokus untuk meningkatkan efisiensi lokasi. Akhir – akhir ini, perusahaan telah menambahkan layanan terbaru bernama “Papa Call” untuk melayani orderan melalui telepon.

Papa John’s telah menambahkan 600 unit operator di pusat dan 900 unit operator di cabang. Total keseluruhan ada sekitar 3.100 operator berlokasi di penjuru Amerika Serikat dan 5.400 di cabang-cabangnya di seluruh dunia.

 Baca Juga: Kandungan Alkohol Tinggi hingga Mitos Sebabkan Keguguran, Ini Alasan Durian Tidak Cocok Dikonsumsi Ibu Hamil

KabarWonosobo mengutip pernyataan Rob Lynch yang menjelaskan bahwa beberapa tahun belakangan ini Papa John’s mengalami penurunan penjualan disusul dengan kontroversi yang melibatkan pendirinya, John Schnatter.

Bahkan pada tahun 2019 penjualan mengalami penurunan 2.7% dan terjadi penutupan beberapa gerai di masa awal tahun 2020.

Setelah penurunan pendapatan pada tahun 2019 tersebut, vendor Pizza ini mulai merasakan perbaikan secara finansial. Pandemi di tahun 2020 membuat penjualan melambung tinggi.

Baca Juga: Gara-gara Jajanan , Kota Besar Di Indonesia Ini Masuk Daftar Kota Dengan Makanan Tradisional Terbaik Sedunia

Beberapa gerai mengalami kenaikan penjualan lebih dari 25% pada periode kedua dan ketiga. Namun angka itu akhirnya stabil pada angka 13.5% pada periode keempat.

Seiring dengan peningkatan tersebut, Papa John’s mulai meningkatkan efisiensi dengan menambah alat produksi berupa mesin pembuat adonan. Langkah tersebut dinilai membuat grafik peningkatan pendapatan tetap pada jalurnya.

Layanan melalui telepon akhir-akhir ini kurang diminati sehingga mengalami penurunan pengguna karena mulai digeser oleh sistem penjualan online. Padahal dalam suatu kasus-kasus tertentu, ketika para pegawai sibuk, maka orderan lewat telepon sering dikesampingkan.

Baca Juga: Asparagus Jadi Primadona Baru Petani Temanggung, Mudah Dirawat dan Punya Nilai Jual Tinggi

Saat mendapat perlakuan seperti itu dari sebuah vendor, akhirnya pelanggan yang memesan lewat telepon akan membatalkan pesanannya dan memilih perusahaan lain. Itu artinya kita telah kehilangan pelanggan.

Berkaca dari permasalahan tersebut, Papa John’s sengaja mengembangkan layanan telepon. Tentunya hal ini juga harus diimbangi dengan pembagian tugas stafnya. Harus ada layanan telepon yang menjadi pusat, sehingga pesanan akan tersentral dan pengaturan pesanan jadi lebih efisien.

Lynch mengatakan bahwa layanan tersebut mengubah dinamika restoran. Papa Call hampir memiliki tingkat penurunan sebesar nol persen di masa pandemi.

Baca Juga: Pasar Curug Titang Temanggung Sempat Tutup 7 Bulan, Kini Mampu Bukukan Rp13 Juta Sekali Buka

“Kami selalu siap untuk memberikan layanan terbaik dalam setiap panggilan pesanan pizza,” pungkasnya.***

 

Editor: Erwin Abdillah

Tags

Terkini

Terpopuler