Hal ini bertujuan untuk memastikan besaran atau hembusan angin, sebab pekerjaan ini dapat berisiko jika angin sedang kencang.
Adapun perusahaan yang bertugas untuk perawatan gedung yang memiliki 162 lantai ini adalah perusahaan bernama Emaar Dubai.
Baca Juga: BRIN Putar Film Dokumenter Konservasi Inovasi Indonesia di Expo 2020 Dubai
Karena bekerja di ketinggian, perusahaan tersebut juga mementingkan asas keamanan pekerjaan.
Para petugas yang bertugas membersihkan kaca akan berhenti bekerja jika kecepatan anginnya melebihi 12 knot atau sekitar 14 mil per jam.
Dengan risiko yang tinggi, gaji para pembersih kaca untuk Burj Khalifa ternyata cukup besar, menilai minimnya kualifikasi yang dibutuhkan untuk melamar pekerjaan ini.
Gaji para pembersih kaca ini mencapai USD 50 ribu atau sekitar Rp710 juta, yakni sebesar Rp60 juta per bulannya.
Upah tersebut bisa dikatakan cukup tinggi untuk pekerjaan yang tidak memerlukan pendidikan atau kualifikasi selain tidak takut ketinggian.
Diketahui untuk membersihkan semua jendela menara kolosal ini membutuhkan waktu sekitar tiga bulan.