KABAR WONOSOBO – Sebuah gundukan pemakaman di Suriah Utara teridentifikasi oleh para peneliti sebagai tugu peringatan perang tertua di dunia.
Situs yang dikenal sebagai White Monument di Kota Tal Banat ini sebelumnya dianggap sebagai kuburan massal kuno para pejuang yang menjadi musuh saat peperangan.
Dikutip Kabar Wonosobo dari The Guardian, sebuah laporan yang diterbitkan dalam jurnal Antiquity pada hari Jumat, 28 Maret 2021 menunjukkan gundukan seperti itu merupakan peringatan untuk orang-orang yang mati dalam pertempuran abad ke-3 SM.
Baca Juga: Kota Kuno Mesir Ditemukan, Arkeolog Sebut Penemuan Terbesar Setelah Makam Tutankhamun
Gundukan tersebut menunjukkan adanya kemungkinan para musuh yang mati dalam pertempuran dikuburkan dalam gundukan tersebut.
Ketika abad itu, banyak negeri di wilayah tersebut memiliki prasasti Mesopotamia sebagai sebuah penghargaan untuk kemenangan perang.
Situs serupa tersebar di seluruh Suriah Utara dengan tentara yang ditaklukan terkubur sembarangan di kuburan massal.
Baca Juga: Sumur Peninggalan Majapahit, Berbahan Jobong Kuno Ditemukan di Wajak Lor, Tulungagung
Namun situs Tal Banat berbeda, baik dalam organisasi jenazah maupun komposisi gundukan itu sendiri.
Penataan jenazah yang sangat hati-hati menunjukkan jika situs White Monument bukan disusun untuk menguburkan orang-orang yang mati dalam peperangan melainkan sebagai peringatan peperangan kala itu.
Menurut Prof Anne Porter dari University Toronto, sama seperti kita, orang-orang kuno menghormati mereka yang tewas dalam pertempuran.
Ia menyatakan jika di situs Tal Banat belum diketahui apakah orang-orang yang terkubur tersebut adalah orang yang menang atau kalah dalam pertempuran.
Tetapi secara pasti mayat-mayat yang terkubur diambil dari tempat lain, mungkin lama setelah kejadian peperangan, dan menguburkannya di gundukan besar tersebut.
Penulis jurnal mengatakan penempatan sistematis orang-orang yang mati pada gundukan tersebut menunjukkan kemungkinan para tentara telah menggunakan kereta perang dalam pertempuran.
Penemuan semacam ini menandai bahwa pada abad tersebut peringatan untuk perang sudah terorganisir bahkan untuk peperangan tertua di dunia.
Berdasarkan jurnal, orang-orang kuno saat itu berupaya besar untuk membangun tugu peringatan untuk mengirim pesan kepada generasi berikutnya.
Penemuan ini akan menjadi sebuah peningkatan untuk menemukan situs-situs lain di Suriah bagian utara dan tengah yang belum sepenuhnya dipahami.***