5 Ritual Adat Minang yang Masih Dilestarikan Hingga Hari Ini, dari Tabuik hingga Pacu Itiak

16 Juni 2023, 16:39 WIB
Tradisi Tabuik, ritual adat yang masih lestari di Sumatera Barat /Indonesia Kaya/

KABAR WONOSOBO — Masyarakat suku Minang merupakan salah satu kelompok populasi dengan jumlah yang besar di Indonesia. Mereka dikenal sangat menjunjung adat istiadat tanah kelahirannya.

Beranjak dewasa, sebagian besar keturunan mereka hijrah ke berbagai pulau di Indonesia, termasuk Jawa.

Meski demikian, persatuan budaya di Minang sejak zaman dahulu melahirkan ritual adat yang sangat kental dan masih dilestarikan hingga hari ini. Apa saja? Berikut daftarnya:

Baca Juga: 5 Daerah di Pulau Jawa yang Kerap Dijadikan Tempat Ritual Pesugihan, Mistis dan Sering Memakan Tumbal!

1. Tabuik

Tabuik merupakan upacara yang masih kerap dilakukan oleh masyarakat Pariaman, Sumatera Barat.

Ritual tersebut merupakan bagian dari peringatan hari wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW, yaitu Hussein bin Ali yang jatuh pada tanggal 10 Muharram dalam kalender Islam.

Pada acara puncak, arak-arakan Tabuik yang dibangun bertingkat ini akan berakhir di pelabuhan kemudian digulirkan ke laut lepas.

Baca Juga: Teori The Glory Season 2 Episode 7: Ini Arti Tangisan Moon Dong Eun saat Ritual

2. Bakaua (tolak bala)

Ritual ini digelar di daerah pertanian, ketika para petani turun ke sawah untuk memulai penggarapan.

Orang-orang akan berbaris mengelilingi sawah sambil membakar kemenyan sekaligus memanjatkan doa, supaya terhindar dari petaka dan menyembelih sapi sebagai jamuan.

Meski sudah mulai ditinggalkan, beberapa daerah yang masih mengadakan Bakua saat ini di antaranya Solok, Sijunjung dan Tanah Datar.

Baca Juga: Begini Urutan Ritual Pernikahan Adat Jawa yang Filosofis dan Penuh Makna

3. Batagak Rumah

Rumah Gadang, yang berarti rumah besar merupakan lambang sebuah kapal yang membesar ke atas. Di Minangkabau, tiap ruangan di dalam rumah gadang dibiarkan terbuka kecuali bagian kamar.

Batagak Rumah merupakan upacara yang dilaksanakan sebelum penduduk membangun rumah gadang, supaya calon penghuninya senantiasa diberi kesejahteraan.

Baca Juga: Hindari Gangguan Makhluk Halus, Tim Film Horor Jagat Arwah Lakukan Ritual Ini Tiap Kunjungi Lokasi Syuting

4. Pacu Jawi

Kalau di Madura ada karapan sapi, di Ranah Minang ada tradisi Pacu Jawi yang dilakukan di atas sawah yang basah dan berlumpur.

Tradisi balapan khas Minangkabau ini diikuti oleh seorang joki dan jawi (sapi) berpasangan. Bahkan, joki biasanya juga menggigit ekor kedua sapi untuk mempercepat pelarian mereka.

Baca Juga: Disebut seperti Ritual Pemujaan Setan, Penampilan Sam Smith di Grammy Awards Tuai Hujatan

5. Pacu Itiak

Dilangsungkan sejak 1928, bersamaan dengan Sumpah Pemuda, ritual ini dilakukan di 11 titik daerah Payakumbuh. Dari garis start, masing-masing peserta melemparkan itiak (itik) betina berusia 4 - 6 bulan.

Daya tempuhnya beragam; ada itik yang berhasil menempuh 2000 m, tetapi ada juga yang hanya berhasil melambung sejauh 800 m.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Visinema

Tags

Terkini

Terpopuler