Apakah Boleh Umat Islam Merayakan Valentine? Simak Penjelasan Buya Yahya

- 13 Februari 2023, 17:01 WIB
Ini penjelasan Buya Yahya perihal perayaan Hari Kasih Sayang atau Valentine yang sudah banyak diikuti remaja Muslim dalam kacamata Islam.
Ini penjelasan Buya Yahya perihal perayaan Hari Kasih Sayang atau Valentine yang sudah banyak diikuti remaja Muslim dalam kacamata Islam. /Pixabay.com/3333873

"Anda, kan, bisa membaca wahai anakku, bagaimana kisa Valentine. Apakah kisah tentang seseorang yang shaleh dari umat Nabi Muhammad SAW atau tidak," ungkap Buya Yahya.

Kendati pada awalnya digunakan untuk memeringati tiga Santo Valentine yang meninggal dunia secara tragis. Lambat laun, perayaan Valentine dilakukan dengan cara meriah dan terkesan romantis.

Baca Juga: 10 SMA Sederajat Terbaik di Semarang Jawa Tengah Versi LTPMP 

Penjelasan Buya Yahya terkait menerima cokelat di hari Valentine

Salah satu ciri khas dari perayaan Valentine atau Hari Kasih Sayang per tanggal 14 Februari sendiri adalah cokelat, bunga, ungkapan cinta, dan lain sebagainya.

Kendati bukan merupakan budaya atau tradisi yang bersinggungan dengan Islam, banyak Muslim yang turut pula ikut serta merayakan Valentine.

Buya Yahya sendiri telah menjelaskan bahwa kendati bukan merupakan bagian dari Islam, tidak mengapa untuk seorang Muslim menerima pemberian cokelat.

Baca Juga: Satu Abad NU Diperingati dengan Sholawat Bersama Warga Wonosobo, Lanjutkan Api Perjuangan Ulama

"Misal, Anda diberi oleh seorang Nasrani yang merayakan valentine day, natalan sekalipun, misalnya permen, boleh saja dimakan, bukan sesuatu yang haram," terang Buya Yahya.

"Cuman haramnya adalah jika ada nilai pengagungan terhadap syiar valentine, maka itu menjadi haram," pungkas salah satu ulama Islam terkemuka Indonesia tersebut.

Halaman:

Editor: Khaerul Amanah

Sumber: Youtube Al Bahjah TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x