Drama Korea Tomorrow Episode 7 Angkat Isu Bulimia Nervosa, Apa itu? Ini Penjelasannya

24 April 2022, 21:15 WIB
Drama Korea Tomorrow episode 7 Angkat Isu Bulimia Nervosa /tangkap layar Instagram @netflixkr

KABAR WONOSOBO- Drama Korea Tomorrow yang mulai ditayangkan sejak tanggal 1 April 2022  telah memasuki episode tujuh.

Drama Korea Tomorrow episode tujuh menceritakan bahwa Jumadeung mengalami gangguan teknis pada sistem teknologi digital perusahaan.

Tokoh dalam drama korea Tomorrow yaitu Jun Woong (Kim Rowoon), Ryeon (Kim Hee Sun), dan Ryun Gu (Yoon Ji On) terpaksa harus mencari tahu sendiri siapa orang yang harus mereka selamatkan tanpa mengetahui profil dari target penyelamatan mereka.

Baca Juga: Para Pria Waspadalah! Berikut 3 Gangguan Kesehatan Mental yang Umumnya Diderita Kaum Adam

Setelah mereka mendaftar sebagai pegawai magang di salah satu perusahaan produk kecantikan, mereka bertemu dengan seorang  karyawan wanita bernama Shin Ye Na.

Karakter Shin Ye Na digambarkan sebagai karyawan wanita yang ceria dan memiliki karir yang cemerlang di perusahaannya.

Ia juga memiliki badan yang kurus yang sering diidam-idamkan oleh kaum hawa di sekitarnya.

Baca Juga: Sering Dianggap Remeh, 5 Hal Ini Jadi Pertanda Seseorang Mengalami Gangguan Mental

Namun, meski sering mendapat pujian dan komentar iri dari orang di sekitar, ia juga sering mendapat komentar negatif karena badannya yang terlalu kurus.

Setelah Ryeon melakukan pengamatan terhadap Shin Ye Na, ia menemukan bahwa Shin Ye Na memiliki kebiasaan memuntahkan kembali makanan yang telah dimakannya.

Ye Na juga mengalami depresi akibat komentar orang-orang yang menyebabkan ia memiliki keinginan untuk mengakhiri hidup.

Baca Juga: Warga Kejiwan Wonosobo Ditemukan Tewas Mengambang di Kolam, Diduga Alami Gangguan Jiwa

Secara medis, gangguan yang ditampakkan oleh Shin Ye Na dalam drama Tomorrow bisa jadi merupakan tanda-tanda eating disorder yang disebut bulimia nervosa.

Apa itu Bulimia Nervosa?

Dikutip dari situs akg.fkm.ui.ac.id, bulimia nervosa merupakan perilaku menyimpang yang memiliki karakteristik makan berlebihan (binge eating) diikuti oleh perilaku kurang tepat untuk mencegah penambahan berat badan.

Berdasarkan tipe bulimia nervosa, Shin Ye Na dalam drama merupakan penderita bulimia nervosa jenis pembersihan atau purging.

Baca Juga: Mengenal Diplopia, Gangguan Saraf yang Dialami Pembalap Marc Marquez Usai Kecelakaan

Setelah makan, ia akan langsung memuntahkan makanan dengan cara memasukkan jari ke tenggorokan untuk merangsang reaksi muntah.

Penderita bulimia purging melakukan upaya memuntahkan makanan dengan paksa. Caranya bisa dengan obat pencahar, diuretik, atau enema.

Tanda-tanda Bulimia Nervosa

Penderita bulimia nervosa mengalami kesulitan dalam kehidupan sosialnya. Penderita bisa mengalami ketakutan jika gangguan makannya diketahui oleh orang lain.

Baca Juga: Mengenal Diplopia, Gangguan Saraf yang Dialami Pembalap Marc Marquez Usai Kecelakaan

Penderita seringkali mengalami mood swing, perubahan kepribadian, bahkan sampai mengalami depresi.

Rasa bersalah, gangguan kecemasan, dan depresi yang dialami oleh penderita jika tidak ditangani dengan baik bisa berujung pada keinginan untuk bunuh diri.

Selain tanda-tanda secara psikologis dan sosial, penderita juga menunjukkan tanda-tanda dari fisik mereka.

Baca Juga: Kenali Jenis Gangguan Susah Tidur atau Insomnia dan Cara Mengatasinya, Ternyata Ada Perbedaan Mendasar

Umumnya penderita bulimia nervosa memiliki badan kurus bahkan dalam kasus yang parah bisa mengakibatkan anorexia.

Pada penderita bulimia nervosa purging, kebiasaan memuntahkan makanan dengan memasukkan jari ke tenggorokan bisa megakibatkan luka pada buku jari tangan.

Penyebab Bulimia Nervosa

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan bulimia antara lain:

Baca Juga: Penderita Gangguan Asam Lambung, Hindari Makanan dengan Kandungan Ini

  1. Faktor Keturunan/genetik

Jika salah satu anggota keluarga memiliki riwayat gangguan makan bulimia, risiko seseorang menderita bulimia akan meningkat.

  1. Faktor Psikologis

Orang yang memiliki depresi, rasa cemas, percaya diri rendah, gangguan pasca trauma (PTSD), dan Obsessive Compulsive Disorder (OCD) lebih berisiko terkena bulimia.

  1. Faktor Lingkungan Sosial

Bulimia bisa terjadi akibat tekanan sosial dan kritik dari orang lain mengenai kebiasaan makan, bentuk tubuh, dan berat badan seseorang.

Baca Juga: Waspada! Kurang Tidur Dapat Menyebabkan 6 Gangguan Kesehatan yang Berbahaya Ini

  1. Faktor Sosio-Kultural

Stereotip bahwa tubuh yang indah merupakan tubuh yang kurus bisa mengakibatkan seseorang terobsesi untuk menurunkan berat badan dan berusaha mati-matian untuk mempertahankan bentuk tubuh mereka.

Secara ekstrem seseorang bisa mengalami gangguan makan bulimia.

 Baca Juga: Jangan Tidur Setelah Sahur! Ternyata Buruk untuk Kesehatan hingga Sebabkan Gangguan Pencernaan Berikut ini

Itu tadi ulasan mengenai bulimia nervosa. Gangguan makan ini bisa disembuhkan melalui bantuan dari tenaga professional seperti psikolog maupun psikiater.

Tidak melakukan body shaming terhadap orang lain juga bisa menjadi tindakan pencegahan agar seseorang tidak merasa minder akan tubuh yang dimilikinya.

Dampingi dan beri support jika orang di sekitarmu mengalami gangguan makan ini.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: AKG FKM UI eatingdisorders.org.au

Tags

Terkini

Terpopuler