Awas! Laporan WHO Sebut Selain Kelelawar, Kucing dan Hewan Ini Bisa Menularkan Covid-19

- 29 Maret 2021, 23:09 WIB
Ilustrasi Pangolin atau Trenggiling dari Tangkapan layar Youtube Nat Geo WILD.
Ilustrasi Pangolin atau Trenggiling dari Tangkapan layar Youtube Nat Geo WILD. /Youtube.com/ Nat Geo WILD

 

KABAR WONOSOBO - Studi gabungan WHO-China tentang asal-usul Covid-19 mengatakan bahwa penularan virus dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain adalah skenario yang paling masuk akal.

Dikutip Kabar Wonosobo dari The Associated Press, salinan draf yang diperoleh juga mengindikasikan bahwa kebocoran laboratorium sangat tidak mungkin menjadi penyebab munculnya Covid-19.

Temuan ini menguak sebagian besar fakta yang telah diperkirakan, namun masih meninggalkan banyak pertanyaan yang belum terjawab.

Baca Juga: Jerman Peringatkan Gelombang Ketiga Covid-19 Bisa Jadi Terburuk, Dibanding 2 Gelombang Sebelumnya

Tim peneliti mengusulkan penelitian lebih lanjut untuk setiap kemungkinan, selain hipotesis kebocoran laboratorium.

Perilisan laporan tersebut telah berulang kali ditunda, yang tentunya menimbulkan pertanyaan apakah pihak China mencoba untuk memutarbalikkan kesimpulan untuk menghindari tuduhan atas pandemi yang awalnya muncul di China.

Seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada akhir pekan lalu bahwa dia berharap laporan tersebut akan siap untuk dirilis dalam beberapa hari mendatang.

Baca Juga: Bhutan, Negara Paling Bahagia di Dunia, Memulai Vaksinasi Covid-19 Massal Pertamanya dengan AstraZeneca

The Associated Press menerima versi laporan yang tampaknya mendekati final pada Senin, 29 Maret 2021 dari seorang diplomat negara anggota WHO, yang berbasis di Jenewa.

Diplomat tersebut tidak ingin disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk merilisnya sebelum dipublikasikan.

Belum bisa dipastikan apakah laporan tersebut masih mungkin untuk diubah atau tidak sebelum dirilis.

Baca Juga: Jubir Vaksinasi Covid-19 BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Aman, Tidak Terkait Resiko Penggumpalan Darah

Dalam laporan tersebut, para peneliti membuat daftar empat skenario yang paling mungkin terjadi.

Mereka menyimpulkan bahwa penularan melalui hewan kedua (carrier) sangat mungkin terjadi.

Mereka mengevaluasi kemungkinan penyebaran langsung dari kelelawar ke manusia.

Hasilnya, produk makanan yang didistribusikan dalam keadaan dingin tersebut juga bisa menjadi media penularan tetapi kemungkinannya tidak besar.

Baca Juga: 32 Juta Warga Kelas Menengah India Turun Jadi Kelas Bawah Karena Pandemi Covid-19 Setahun

Kerabat terdekat dari virus yang menyebabkan Covid-19 telah ditemukan pada kelelawar, yang diketahui bisa membawa virus corona.

Namun, laporan tersebut mengatakan bahwa evolusi antara virus yang dibawa kelelawar tersebut dan SARS-CoV-2 diperkirakan berjarak beberapa dekade.

Adanya jarak evolusi tersebut menunjukkan bahwa kemungkinan ada mata rantai yang hilang.

Baca Juga: Papua Nugini Kewalahan Hadapi Pandemi Covid-19, Australia Upayakan Bantuan Internasional

Dikatakan bahwa virus yang sangat mirip telah ditemukan di trenggiling, tetapi juga dicatat bahwa cerpelai dan kucing juga rentan terhadap virus Covid.

Temuan ini yang menunjukkan bahwa trenggiling, kucing dan cerpelai bisa menjadi pembawa virus (carrier) Covid-19.

Laporan itu sebagian besar didasarkan pada kunjungan tim ahli internasional WHO ke Wuhan, kota di China tempat COVID-19 pertama kali terdeteksi, dari pertengahan Januari hingga pertengahan Februari.

Baca Juga: Timor Leste Berlakukan Lockdown Dili 8 hingga 15 Maret, Khawatir Tertular Covid-19 dari Indonesia

Peter Ben Embarek, tenaga ahli WHO yang memimpin misi Wuhan, mengatakan pada hari Jumat, 26 Maret 2021 bahwa laporan tersebut telah diselesaikan, sedang diperiksa faktanya dan tengah diterjemahkan.

“Saya harap seluruh proses itu sudah selesai dalam beberapa hari ke depan dan bisa kita rilis ke publik,” ujarnya. ***

 

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Apnews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x