Network
KABAR WONOSOBO - Setiap tanggal 20 Mei, segenap bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan nasional.
Latar belakang adanya Hari Kebangkitan Nasional adalah bangkitnya semangat nasionalisme, persatuan, kesatuan dan kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan negara Indonesia.
Ditetapkannya tanggal 20 Mei sebagai peringatan Hari Kebangkitan Nasional diambil dari tanggal lahirnya organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908.
Budi Utomo disebut sebagai organisasi modern dalam masa pergerakan nasional Indonesia.
Organisasi Budi Utomo didirikan oleh dr. Wahidin Soedirohoesodo saat berkeliling Jawa mencari dana untuk membiayai pelajar-pelajar yang pandai tapi miskin.
Meskipun sebenarnya seorang dokter, namun dr. Wahidin sangat giat dalam upaya memajukan pendidikan.
Tidak hanya bidang pendidikan saja, melainkan juga pertanian, peternakan, perniagaan, industri, hingga kesenian, maka dari itu untuk mewujudkannya, perlu didirikan organisasi atau perkumpulan.
Baca Juga: Sejarah Konflik Palestina Israel dan Kaitannya dengan Deklarasi Balfour 1917 oleh PM Inggris
Lahirlah organisasi yang lengkap dengan peraturan dasar seperti tujuan, rancangan kegiatan, anggota, serta pengurus organisasi yang dinamakan Budi Utomo.
Budi Utomo merupakan organisasi di bidang sosial, ekonomi dan budaya masyarakat Jawa, tapi tidak bersifat politik.
Faktanya, Hari Kebangkitan Nasional pada tahun 1948 pertama kali diperingati oleh Presiden Soekarno. Namun secara resmi Hari kebangkitan Nasional ditetapkan sebagai momentum bersejarah di Indonesia oleh pemerintah , melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 yang dikeluarkan pada 16 Desember 1959.
Baca Juga: Sejarah Nuzulul Quran yang Diperingati tiap Malam 17 Ramadhan, Jatuh pada 29 April 2021
Selain Organisasi Budi Utomo, ada peristiwa sumpah pemuda yang juga menjadi salah satu landasan lahirnya peringatan Hari Kebangkitan Nasional. ***
