Sedangkan untuk materi literasi dan numerasi kepada siswa juga diselingi dengan bermain atau bernyayi selain juga diskusi.
“Proses mengajar juga kami lakukan melalui Google Meeting untuk siswa kelas 6, selain bantuan mengajar hal tersebut juga kami lakukan untuk pemberian adaptasi teknologi yang berkaitan dengan PJJ.” Katanya.
Adaptasi teknologi juga diterapkan pada pendampingan mahasiswa saat pelatihan Assesment Kompetensi Minimum (AKM) untuk siswa kelas 4.
Peran mahasiswa dalam membantu administrasi sekolah untuk melengkapi berkas akreditasi sekolah. Diantaranya berupa dokumentasi, surat menyurat, dan lain dokumen lain untuk melengkapi situs BANSM SISPENA.
“Program Kampus Mengajar ini memberikan solusi kepada seluruh SD di Indonesia yang masih perlu dibantu baik dalam proses pembelajaran maupun administrasi sekolah. Para mahasiswa juga terbantu mengasah kemampuan serta memberikan pengalaman terjun langsung ke sekolah,” imbuhnya.
Harapan para peserta Kampus Mengajar adalah semoga program itu menjadi salah satu solusi dalam menghadapi permasalahan-permasalahan pendidikan terkhusus di sekolah-sekolah daerah 3T.
“Ini benar-benar memberikan wawasan yang lebih luas dan nyata kepada para calon guru yang akan meneruskan estafet tugas mulia menyiapkan generasi bangsa, kami sebagai guru dan pendidik di masa mendatang,” pungkasnya.***