Catatan Seorang Demonstran Jadi Bacaan Wajib untuk Peringati 52 Tahun Wafatnya Soe Hok Gie

- 16 Desember 2021, 21:27 WIB
Buku Catatan Seorang Demonstran Soe Hok Gie terbitan LP3ES
Buku Catatan Seorang Demonstran Soe Hok Gie terbitan LP3ES /Kabar Wonosobo/Khaerul Amanah

KABAR WONOSOBO― 16 Desember 2021 menjadi peringatan wafatnya Soe Hok Gie yang ke 52 tahun.

Soe Hok Gie merupakan sosok aktivis Indonesia yang lahir pada 17 Desember 1942 dan meninggal di Gunung Semeru pada 16 Desember 1969.

Buku Catatan Seorang Demonstran merupakan sekumpulan jurnal yang memperlihkan perjalanan “pikiran” Soe Hok Gie.

Soe Hok Gie merupakan sosok aktivis yang lantang menyuarakan pandangannya terhadap Soeharto dan Soekarno.

Baca Juga: Resensi Buku Soe Hok Gie (Sekali Lagi): Soe Kirim Paket Kutang, Pupur, dan Gincu Ke DPR GR

Catatan Seorang Demonstran merupakan buku yang disusun berdasarkan jurnal harian Soe Hok Gie sejak 4 Maret 1957.

Catatan terakhir yang diikutsertakan di buku Catatan Seorang Demonstran terbitan LP3ES yaitu pada 8 Desember 1969.

Jurnal terakhir yang dicantumkan di Catatan Seorang Demonstran yang berselang delapan hari sebelum Soe Hok Gie meninggal di Gunung Semeru.

 

Catatan Seorang Demonstran Terbagi dalam 7 Babak

Buku Catatan Seorang Demonstran versi LP3ES terbagi dalam 7 babak.

Masing-masing babak merangkum jurnal-jurnal Soe Hok Gie, mulai dari babak “Masa Kecil” hingga “Mencari Makna”.

Catatan Seorang Demonstran menyajikan sederet jurnal yang ditulis oleh Soe Hok Gie sejak ia beranjak remaja.

Berakhirnya catatan Soe Hok Gie adalah setelah ia menamatkan pendidikan di universitas.

Catatan Seorang Demonstran tidak hanya menyajikan sikap Soe Hok Gie sebagai seorang aktivis.

Namun, juga pemikiran Soe Hok Gie tentang hidup, menjadi manusia, dan cinta.

 Baca Juga: Sinopsis Laut Bercerita Karya Leila S Chudori, Kisah Pilu Biru Laut yang Rekam Masa Kelam Orba

Pemikiran Soe Hok Gie dan Pengaruhnya

Buku Catatan Seorang Demonstan menyajikan kisah hidup yang ditulis sendiri oleh Soe Hok Gie.

Mulai dari perjalanannya sebagai seorang murid yang jengkel karena nilainya dikurangi.

Hingga kematiannya yang bahkan ditangisi oleh seorang pembuat peti mati.

Catatan Seorang Demonstran juga menyajikan pemikiran-pemikiran Soe Hok Gie sebagai seorang cendekiawan, aktivis, mahasiswa, dan pemuda biasa yang jatuh cinta.

Catatan Seorang Demonstran menyajikan pula bagaimana Soe Hok Gie menyikapi hidup dari kacamata sosial.

 

Perjalanan Soe Hok Gie sebagai Pemuda Biasa

Terbagi ke dalam 7 babak, Catatan Seorang Demonstran tidak hanya menyajikan perjalanan Soe Hok Gie sebagai seorang aktivis.

Melalui babak “Politik, Pesta, dan Cinta” juga kental diperlihatkan perjalanan Soe Hok Gie sebagai pemuda biasa.

Soe Hok Gie bukan hanya seorang aktivis yang namanya masih disebut-sebut hingga kini.

Namun, sosok pemuda biasa yang juga mengalami problema dengan sang kekasih.

 Baca Juga: Sinopsis Novel Amba Karangan Laksmi Pamuntjak Sajikan Roman hingga Nilai Moralitas dan Sejarah Bangsa

Nicholas Saputra Jadi Soe Hok Gi di “Gie”

Pada tahun 2005, Mira Lesmana dan Riri Reza membawa Catatan Seorang Demonstran ke layar lebar.

Aktor Indonesia Nicholas Saputra didapuk memerankan Soe Hok Gie dalam film “Gie”.

Hingga artikel ini ditulis, film yang juga menampilkan Wulan Guritno dan Lukman Sardi tersebut masih dapat disaksikan di Netflix.***

Editor: Khaerul Amanah

Sumber: Buku Catatan Seorang Demonstran


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah