5 Perempuan Kuat dalam Novel Populer Indonesia, Salah Satunya dari Laut Bercerita Leila Chudori

- 29 Desember 2021, 10:41 WIB
Novel populer Indonesia juga munculkan karakter perempuan kuat, ilustrasi diambil dari
Novel populer Indonesia juga munculkan karakter perempuan kuat, ilustrasi diambil dari /Freepik

KABAR WONOSOBO― Sastra Indonesia tidak hanya menghadirkan jalan cerita “membumi” dan lekat dengan kehidupan sehari-hari.

Namun, juga menghadirkan karakter-karakter perempuan hebat seperti Kasih Kinanti dalam novel Laut Bercerita karya Leila S Chudori.

Selain Laut Bercerita, karakter perempuan hebat dalam sastra populer Indonesia juga ada dalam novel Amba, Saman, hingga Gadis Kretek dan Supernova.

Baca Juga: Ayu Utami Bedah Sisi Kelam Manusia dengan Lugas Lewat Dwilogi Novel Saman dan Larung

Simak 5 karakter perempuan hebat dalam sastra populer Indonesia di bawah ini:

 

Kasih Kinanti dalam Laut Bercerita

Kasih Kinanti menjadi salah satu karakter dalam novel Laut Bercerita karya Leila S Chudori.

Kasih Kinanti merupakan sosok yang memperkenalkan Biru Laut dengan gerakan perjuangan.

Ia merupakan mahasiswi dan sebagai pembuat keputusan di dalam kelompok.

Berbeda dengan Asmara Jati dan Ratih Anjani, Kasih Kinanti muncul sebagai salah satu aktivis yang menghilang di era Orde Baru.

Bersama dengan Biru Laut, Kasih Kinanti merupakan salah satu aktivis yang diceritakan hilang dan tidak kembali hingga novel berakhir.

Karakter Kasih Kinanti merupakan sosok perempuan kuat yang menjadi sentral di kelompok pergerakan.

Kasih Kinanti merupakan gebrakan hebat dari Leila S Chudori karena menjadikan karakter tersebut sebagai pemimpin.

Adanya Kasih Kinanti merupakan perwujudan bahwa perempuan tidak hanya mampu bekerja “di balik layar”.

Namun, juga dapat terlibat langsung dalam segala bidang, termasuk hal-hal berbahaya seperti yang dihadapi Biru Laut dan kawan-kawan.

 Baca Juga: Sinopsis Laut Bercerita Karya Leila S Chudori, Kisah Pilu Biru Laut yang Rekam Masa Kelam Orba

Amba dalam Amba

Amba menjadi karakter utama dari novel Amba karya Laksmi Pamuntjak.

Amba diceritakan merupakan kekasih dari Bhisma Rashid, seorang dokter yang hidup di tahun 1965-an.

Melalui novel Amba, Amba memperlihatkan sosok perempuan yang mampu bangkit setelah ditinggalkan oleh orang terkasih.

Amba pula lah yang mencari kebenaran menghilangnya Bhisma yang meninggalkannya dalam keadaan hamil.

Amba menjadi sosok karakter yang memperlihatkan perjuangan perempuan dalam pencarian jati diri, menemukan keberanian, dan hidup tanpa mengandalkan seorang pun.

 

Shakuntala dalam Saman

Shakuntala bukan satu-satunya karakter perempuan dalam novel Saman karya Ayu Utami.

Selain Shakuntala, karakter perempuan lain dalam novel Saman adalah Cok, Yasmin, dan Laila.

Namun, Shakuntala “berbeda” karena beberapa aspek yang diberikan oleh Ayu Utami terhadap karakter tersebut.

Shakuntala merupakan perwujudan perempuan “bebas” setelah melewati pergolakan batin.

Shakuntala merupakan perwujudan dari perempuan dengan segala kompleks identitas dan berusaha menemukan diri sendiri.

 

Jeng Yah dalam Gadis Kretek

Jeng Yah atau Dasiyah merupakan karakter fiktif yang dikarang Ratih Kumala dalam novel Gadis Kretek.

Jeng Yah merupakan karakter sentral yang menggerakkan Lebas, Karim, dan Tegar untuk menyelusuri Kota M.

Jeng Yah digambarkan sebagai seorang perempuan di balik Kretek Gadis yang terkenal dengan cita rasa unik.

Kendati demikian, ia dikhianati oleh Soeraja yang mengambil resepnya tanpa memberitahu.

Seoraja merupakan ayah dari Lebas, Karim, dan Tegar yang lantas menemukan kebenaran di balik kretek “curian” tersebut.

Jeng Yah sebagai karakter sentral merupakan sosok perempuan cerdas dan pekerja keras.

Gadis Kretek merupakan sebuah cerita yang menghadirkan nuansa sejarah dan napak tilas kretek dengan karakter Jeng Yah, seorang perempuan, sebagai penggerak utama plot.

 Baca Juga: Novel Gadis Kretek Karya Ratih Kumala, Kisahkan Perjalanan Mengupas Rahasia Miliarder Industri Rokok Kretek

Zarah Amala dalam Supernova Partikel

Zarah Amala merupakan salah satu peretas di Supernova Partikel karya Dee Lestari.

Hidup di lingkungan yang kental dengan agama, Zarah Amala melakukan pencarian jati diri tanpa melibatkan hal tersebut.

Zarah Amala lebih dari sekadar perempuan kuat dan cerdas.

Kendali dibalut dengan unsur fantasi, upaya Zarah Amala untuk menemukan jati diri disorot dengan kental di Supernova Partikel.

Zarah Amala tidak hanya cerdas, banyak belajar, dan berani mendobrak tabu.

Namun, ia juga digambarkan sebagai sosok perempuan yang mampu bertahan di tengah krisis identitas.

Zarah Amala juga muncul di episode terakhir Supernova yaitu Intelegensi Embun Pagi.

Melalui Zarah Amala, Dee Lestari juga berkesempatan memulai kembali serial Supernova.***

Editor: Khaerul Amanah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x