Sementara melalui sudut pandang Asmara Jati, Leila S Chudori menghadirkan upaya pencarian sekaligus 'bencana' yang dihadapi keluarga para aktivis yang hilang tersebut.
Laut Bercerita sendiri menceritakan kisah penculikan yang dilakukan oleh tim Elang terhadap aktivis yang terlibat pada aksi 1998.
Bukan berfokus kepada aksinya yang terjadi pada Mei 1998.
Tak hanya emosi yang ditampilkan oleh kakak-beradik Biru Laut dan Asmara Jati dalam Laut Bercerita.
Namun, detail yang dihadirkan Leila S Chudori dalam menceritakan kejamnya akhir dari era pemerintahan Soeharto di tahun 1998 silam.
Membaca Laut Bercerita bukan hanya sekadar membaca ‘kisah fiksi’ tapi tengah merunut satu per satu bukti dari ‘gelapnya’ negeri ini di masa lalu.
Buku terbitan Gramedia tahun 2017 ini tidak hanya menghadirkan kehidupan aktivis sebelum hilang, juga turut menyorot mereka yang ditinggalkan.
Misalnya, keluarga Wibisana yang tetap melakukan tradisi seperti sebelum kabar menghilangnya Biru Laut dan beberapa aktivis lain.