Pada saat perjalanan mereka di Gaza, tempat yang sedang terjadi peperangan; Fatimah sedang dalam posisi mengandung Imam Syafi’i sekaligus melahirkannya di sana.
Imam Syafi’i diberi nama oleh ayahnya, yaitu Muhammad lalu dipanggil asy-Syafi’i.
Baca Juga: Potensi Wisata Religi Wonosobo Menjanjikan Didukung Populasi Santri dan Jejak Sejarah Ulama
Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Idris bin Abbas bin Usman bin Syafi’i bin Saib bin Ubaid bin Abdu Yazid bin Hasyim bin Abdul Muthalib bin Abdul Manaf.
Imam Syafi’i di masa kecil harus menerima guncangan karena ayahnya meninggal dunia.
Lalu ia dibawa oleh sang ibu ke Makkah untuk dibesarkan di sana sebagai anak yatim.
Baca Juga: Sejarah Singkat Mikhail Gorbachev, Pemimpin Terakhir Uni Soviet yang Meninggal Hari Ini
Sedari masa kecil, Imam Syafi’i sudah menunjukkan kecerdasannya. Ia pandai menghafal syair, bahasa arab dan sastra.
Tidak hanya dalam hal itu, Imam Syafi’i juga mulai mempelajari hal lain yaitu ilmu fiqih dan berguru pada Muslim bin Khalid Az Zanji.
Tidak berhenti di Makkah saja, karena setelahnya Imam Syafi’i memutuskan ke Madinah dan belajar fiqih pada Imam Malik bin Anas untuk mempelajari kitab Muwattha’.