KABAR WONOSOBO― Tak hanya berbincang bersama Vogue Australia terkait dirinya yang menyukai puisi sejak dini, Jamal juga turut bercerita mengenai dampak yang diterima industri mode begitu dihantam pandemi Covid-19 yang tak kunjung reda ini.
Ia mengatakan bahwa pandemi memberi banyak pembelajaran untuk industri, lebih-labih industri fesyen atau mode.
Pasalnya, di masa yang mengharuskan banyak orang untuk hidup dalam keterbatasan, pihak yang berkaitan menjadi lebih belajar lagi bagaimana caranya untuk memikirkan banyak hal. Termasuk bagaimana mengatur ‘budget’ dengan benar.
Baca Juga: Model Louis Vuitton Kai Isaiah-Jamal, Puisi dan Fashion dari Seorang Transgender Kulit Hitam
“Saya pikir, industri fesyen harus berhenti bersikap boros,” ujar Jamal.
Jamal juga turut menyinggung perihal gerakan BLM (Black Lives Matter) yang sempat menghebohkan tak hanya Amerika, tetapi hampir ke seluruh dunia.
Gerakan yang akhirnya menyadarkan banyak orang, bahwa hidup setiap orang, entah apa pun itu warna kulitnya, juga berharga.