Tidak hanya itu, pihak dari sekolah juga menawarkan rok kepada siswa laki-laki yang tidak memilikinya.
“Kami ingin menyebarkan pesan bahwa pakaian tidak memiliki jenis kelamin dan bahwa kita semua harus bebas untuk mengekspresikan diri sesuai pilihan kita,” bunyi pengumuman itu.
Baca Juga: Zhou Xiaoxuan Dijadikan Simbol Keadilan Gender Meski Kasus Me Too Ditolak Pengadilan China
Kebijakan tersebut merupakan dukungan terhadap “Hari Pakai Rok ke Sekolah” yang ditetapkan pada 4 November.
Inisiatif ini juga sebagai dukungan terhadap seorang anak laki-laki Spanyol berusia 15 tahun yang dikeluarkan dari sekolahnya.
Anak laki-laki tersebut bahkan dirujuk ke psikolog karena memakai rok dalam kegiatan belajar mengajar.
Baca Juga: Indonesia Akan Menjadi Tuan Rumah AMMW 2021 Dukung Kesetaraan Gender
SD Castleview pun menyusun ide, melihat murid dan guru sama-sama mengenakan rok untuk mengekspresikan dukungan mereka untuk kesetaraan gender.
Namun kampanye ini telah memecah belah para orang tua murid dengan beberapa memuji gagasan itu, namun yang lain dengan tegas menentangnya.
Atas kejadian tersebut, Dewan Kota Edinburgh, Skotlandia menjelaskan bahwa siswa tidak harus berpartisipasi jika tidak mau dan mencatat kalau kota mereka berkomitmen dalam mempromosikan kesetaraan gender dan toleransi.***