KABAR WONOSOBO – Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly membatalkan dialog dengan Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace.
Pembatalan ini merupakan kelanjutan dari kemarahan Prancis atas terbentuknya AUKUS, pakta pertahanan trilateral antara Amerika Serikat, Australia, dan Inggris.
Kesepakatan kontrak pembelian kapal selam antara Prancis dan Australia juga mengalami ketidakjelasan usai pengumuman pembentukan AUKUS.
Pertemuan antara Menhan Prancis dan Menhan Inggris yang sedianya diadakan pekan ini dibatalkan karena Prancis menganggap bahwa Inggris lebih memilih perjanjian dengan AS dan Australia.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson sebelumnya pernah berkata bahwa Prancis tidak perlu khawatir atas AUKUS.
PM Johnson menegaskan hubungan Inggris-Prancis merupakan sesuatu yang tidak dapat terhapuskan oleh apapun.
Baca Juga: Lebih dari 900.000 Warga Prancis Memesan Vaksinasi Setelah Presiden Macron Mengumumkan Pembatasan
Ia menyebutkan Inggris dan Prancis selama ini memiliki hubungan yang sangat istimewa satu sama lain.
“AUKUS bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan, terutama oleh sahabat-sahabat kami di Prancis,” tutur PM Johnson.
Namun, pernyataan Johnson itu tidak terlalu berpengaruh dan Paris pun tetap meluapkan kemarahannya kepada London.
Menurut sumber-sumber, Kementerian Pertahanan Prancis belum bisa segera dihubungi sementara Kementerian Pertahanan Inggris sendiri menolak untuk memberikan komentar terkait pembatalan pertemuan dari Prancis tersebut.
Lord Ricketts, mantan duta besar Inggris untuk Prancis memberikan konfirmasi bahwa pertemuan kedua Menhan telah ditunda dan tanggalnya akan ditentukan kemudian.
AUKUS sendiri dibentuk pada 15 September, yang dinilai sebagai upaya melawan pengaruh China di kawasan Indo-Pasifik, termasuk di perairan Laut China Selatan.
Kemunculan AUKUS ini mengakhiri kontrak kapal selam Prancis-Australia bernilai miliaran dolar yang disepakati pada tahun 2016.
Hal itu juga telah memicu ketegangan diplomatik dimana Prancis menarik duta besarnya dari Amerika Serikat dan Australia.
Tetapi Prancis tidak menarik dubesnya dari Inggris, karena menilai London bukan pemain utama dalam pakta pertahanan tersebut.
Prancis mengklaim belum diberi informasi oleh sekutu-sekutunya mengenai aliansi ketiga negara tersebut.
Menteri Luar Negeri Prancis, Jean Yves Le Drian mendeskripsikan AUKUS sebagai pengkhianatan yang sepatutnya tidak dilakukan oleh negara-negara mitra***