Bugil di Depan Umum Selama Demo Anti Pemerintah Thailand, Polisi Bangkok Panggil Demonstran Wanita Ini

30 September 2021, 22:29 WIB
Kepolisian Bangkok yang bertugas saat demo anti pemerintah Thailand /ww.nst.com

 

KABAR WONOSOBO – Kepolisian Bangkok akan memanggil wanita untuk mengakui tuduhan pemaparan tidak senonoh karena membuka pakaian di depan umum, selama protes oleh kelompok anti pemerintah.

Mayjen Pol Piya Tavichai, wakil komisaris Biro Polisi Metropolitan mengatakan pada Rabu, 29 September 2021 bahwa wanita tersebut, yang diidentifikasi sebagai Worawan Sae Aung alias “Pa Pao” dapat menghadapi denda hingga 5.000 baht atau sekitar Rp 2 juta.

Denda itu harus dibayarkan oleh Worawan jika dirinya terbukti bersalah sesuai dengan bagian 388 KUHP, karena membuka pakaian di depan umum.

Baca Juga: Ini Latar Belakang Demonstrasi Besar-besaran Di Thailand Yang Akibatkan Puluhan Orang Luka dan Masih Berlanjut

Mayjen Pol Piya mengatakan bahwa sembilan pengunjuk rasa telah ditangkap saat terjadi demonstrasi anti pemerintah pada Selasa, 28 September 2021 di daerah Nang Lerng di ibu kota.

Kesembilan pengunjuk rasa tersebut mencoba menerobos barikade kawat berduri saat terjadinya bentrokan dengan polisi anti huru-hara.

Mereka mencoba untuk masuk ke dalam gedung pemerintah, untuk menuntut penggulingan Perdana Menteri Prayut Chan O Cha.

Baca Juga: Netizen Indonesia Makin Bar-bar, Unggahan Pasangan Gay Thailand Kena Ancaman Pembunuhan di Facebook

Mayjen Pol Piya mengatakan bahwa beberapa pengunjuk rasa yang tergabung dalam kelompok “Talufah” melakukan demo secara anarki.

Mereka mengamuk, membakar dan merusak properti umum saat melakukan demonstrasi di dekat gedung pemerintah.

Tuntutan lain dari kelompok “Talufah” ini termasuk pembentukan konstitusi baru yang dirancang oleh rakyat dan reformasi monarki.

Baca Juga: Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha Didenda Rp 2 Juta Karena Tidak Pakai Masker Saat Pimpin Rapat

Sebuah protes terpisah, yang diadakan oleh kelompok “Talugas”, juga berlangsung di kawasan Din Daeng pada Selasa malam.

Mayjen Pol Piya mengatakan delapan kendaraan polisi rusak dengan dua diantaranya telah habis dibakar oleh para massa yang mengamuk.

Dia menuduh bahwa pengunjuk rasa telah menggunakan bom molotov untuk melawan polisi, bukan petasan biasa, suar, bom pipa, atau pun tembakan ketapel.

Baca Juga: Perdana Menteri Thailand Terang-terangan Puji Lisa BLACKPINK yang Harumkan Negaranya

Kepolisian Bangkok memperkirakan lebih banyak kemungkinan akan terjadi lagi demonstrasi di persimpangan Nang Lerng dan Din Daeng.

Mayjen Pol Piya memperingatkan bahwa polisi akan menggunakan cara hukum yang lebih keras untuk menangani pengunjuk rasa yang dia anggap kejam serta para pendukung mereka.

Sejak Juli tahun ini, polisi Thailand telah menangkap 633 dari 878 pengunjuk rasa yang masuk dalam daftar buronan.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Thai PBS World

Tags

Terkini

Terpopuler