Amerika Peringatkan China Tak Beri Bantuan Militer dan Keuangan Pada Rusia

15 Maret 2022, 13:45 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing, China 4 Februari 2022. /Sputnik/Aleksey Druzhinin/Kremlin via REUTERS

KABAR WONOSOBO - Amerika Serikat memperingatkan China agar tidak memberikan bantuan militer atau keuangan ke Moskow setelah invasinya ke Ukraina.

Menurut pejabat AS, Rusia telah meminta dukungan militer dan ekonomi dari Beijing, yang menandakan kesediaan untuk memberikan bantuan.

Namun, Moskow menyangkal hal itu, dengan mengatakan bahwa mereka memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi semua tujuannya.

Baca Juga: JYP Entertainment Resmi Buka Cabang di Amerika Serikat

Sementara Kementerian luar negeri China menyebut laporan bantuan itu sebagai "disinformasi".

"Kami telah berkomunikasi dengan sangat jelas kepada Beijing bahwa kami tidak akan berdiam diri," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price seperti dikutip Kabar Wonosobo dari Reuters, Selasa 15 Maret 2022.

"Kami tidak akan mengizinkan negara mana pun untuk memberi kompensasi kepada Rusia atas kerugiannya," imbuhnya.

Baca Juga: MUI Kaget Kemenag Tetapkan Logo Halal Baru, Tak Sesuai Kesepakatan Sebelumnya

Sementara pembicaraan lebih lanjut antara negosiator Ukraina dan Rusia untuk meredakan krisis diharapkan pada hari Selasa setelah diskusi pada hari Senin melalui video berakhir tanpa ada kemajuan baru yang diumumkan.

Dua ledakan kuat mengguncang ibu kota Kyiv sebelum fajar, dan sirene serangan udara terdengar di berbagai wilayah termasuk Odessa, Chernihiv, Cherkasy dan Smila.

Ribuan orang tewas dalam pertempuran sengit dan pemboman sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari.

Baca Juga: Rumah dan Aset Tersangka Kasus Penipuan Doni Salmanan Senilai Rp60 Miliar Disita Kepolisian

Rusia menyebut tindakannya sebagai "operasi militer khusus" untuk "denazifikasi" negara dan mencegah genosida.

Tapi klaim yang ditolak Amerika Serikat dan sekutunya sebagai dalih untuk serangan yang tidak dapat dibenarkan dan ilegal.***

 

Editor: Arum Novitasari

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler