REKOR! Selama Awal 2022, Deforestasi Hutan Amazon Brazil Telah Mencapai 3 Kali Luas Provinsi DKI Jakarta

7 Mei 2022, 11:00 WIB
pemandangan deforestasi di hutan Amazon, Brazil /Nacho Doche/Reuters

KABAR WONOSOBO –  Deforestasi di hutan Amazon, Brazil makin meresahkan, bahkan mencapai rekor tertingginya tahun ini.

Kengerian deforestasi itu dilaporkan berdasarkan data awal pemerintah Brazil per tanggal 6 Mei 2022.

Dalam 29 hari pertama April, deforestasi di wilayah Amazon Brazil mencapai 1.012,5 km persegi, hampir dua kali luas provinsi DKI Jakarta.

 Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun, Suga BTS Donasi Rp 1,2 Miliar untuk Korban Kebakaran Hutan di Korea Selatan

Sejak 2015-2016, Badan Penelitian Antariksa Nasional Brazil, Inpe menyusun laporan pengamatan deforestasi gila-gilaan di Brazil dalam seri data bulanan berjudul DETER-B.

Dari data tersebut, Brazil tampaknya tak mau berhenti membuat rekor yang membuat dunia geleng-geleng.

Pasalnya tahun ini Brazil telah tiga kali mencetak rekor deforestasi terburuk sepanjang sejarah.

 Baca Juga: TNI Ikut Jaga Hutan di Kawasan Petak 35 K-1 Kleseman Kepil, Tanami Area Gundul dengan 5000 PohonK

Rekor deforestasi pertama tahun ini dicetak pada Januari, kemudian Februari.

Bulan Maret lalu deforestasi memang tidak setinggi bulan Februari, namun penggundulan hutan yang terjadi selama bulan itu juga tidak bisa dianggap remeh.

Kini di laporan akhir April, para pembalak hutan kembali menggila dengan mencatatkan rekor deforestasi ketiga di tahun yang sama.

 Baca Juga: Tarzan Asal Vietnam Ini Telah Hidup 41 Tahun di Hutan dengan Memakan Tikus dan Kelelawar

Selain itu, deforestasi tahun ini juga mengalami peningkatan 69 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama (Januari-April) tahun 2021 yang jika dihitung mencapai lebih dari tiga kali luas provinsi DKI Jakarta.

Diketahui tragedi deforestasi di Brazil makin parah sejak presiden Jair Bolsonaro yang berhaluan sayak kanan menjabat pada 2019.

Kebijakan-kebijakan Jair Bolsonaro dianggap melazimkan deforestasi dan melemahkan perlindungan terhadap lingkungan.

 Baca Juga: Tanami Alpukat di Kawasan Hutan Lengkong Garung untuk Konservasi

Bahkan Bolsonaro dengan tegas menyatakan bahwa jalan untuk meningkatkan perekonomian dan mengentaskan kemiskinan di kawasan Amazon adalah dengan memperbanyak lahan pertanian dan pertambangan.

Hal tersebut berarti akan ada makin banyak hutan yang dibuka demi kepentingan ekonomi.

Marcio Astrini, kepala kelompok advokasi Observatorium Iklim Brasil secara frontal menyebutkan bahwa penyebab makin parahnya pembabatan Amazon adalah Bolsonaro.

 Baca Juga: TEGAS! Suriah Eksekusi Mati 24 Orang yang Sengaja Menyebabkan Kebakaran Hutan

"Penyebab rekor ini memiliki nama depan dan belakang: Jair Messias Bolsonaro," kata Marcio Astrini.

Meskipun angka deforestasi telah terpublikasi, Kementerian Lingkungan dan Kehakiman mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa pemerintah melakukan upaya besar untuk memerangi kejahatan lingkungan.

Mereka juga mengatakan bahwa polisi dan otoritas lingkungan bekerja sama dalam operasi untuk memerangi deforestasi di lima negara bagian Brazil di kawasan Amazon.

 Baca Juga: Lereng Cledok Kaliwiro Wonosobo Ditanami Akasia, Antisipasi Bencana Longsor dan Hutan Gundul

Meskipun deforestasi yang meningkat bukanlah hal yang baru di Brazil, namun Climate Observatory mengatakan para analisnya terkejut dengan angka yang begitu tinggi pada bulan April.

Hal itu dikarenakan April merupakan bagian dari musim hujan ketika hutan menjadi berlumpur dan lebih sulit diakses oleh penebang.

Pelestarian Amazon sangat penting untuk menghentikan bencana perubahan iklim karena sejumlah besar karbon dioksida pemanasan iklim yang diserapnya.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler