Beberapa kasus rasial terhadap keturunan Asia telah menjadi berita nasional, namun ada lebih banyak kasus yang tidak muncul ke publik.
Mungkin kebanyakan orang hanya tahu kekerasan rasial di Amerika hanya ras kulit hitam dan putih, namun nyatanya permasalahan ras juga terjadi kepada orang Asia.
Kasus yang menimpa orang Asia-Amerika tentunya menuntut penegakan keadilan.
Namun karena kebanyakan pelaku dalam kasus tersebut adalah orang kulit hitam, yang notabene juga adalah objek permasalahan rasial, mereka memilih untuk menutup mata.
Muncul dilema di benak masyarakat untuk melakukan kriminalisasi terhadap orang Afrika-Amerika, dengan alasan menghindari objektifikasi ras non kulit putih.
Baca Juga: 16 Atlet Disabilitas NPCI Wonosobo Fokus Persiapan Pepernas XVI 2021 Papua
Meskipun sulit untuk mengurai penyebab utama dalam kasus kekerasan rasial, para aktivis dan tokoh masyarakat mencoba untuk mengusut kasus ini.
Para anggota kongres dari Partai Demokrat berpendapat bahwa sebagian besar kesalahan merujuk pada retorika rasis tentang orang-orang China dan Virus Corona.
Serangan kekerasan anti-Asia belakangan ini sering kali dikaitkan dengan mantan presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Baca Juga: Beyonce Masuk 9 Nominasi Grammy Award 2021 , Simak Perjalanan Karirnya hingga Menang 24 Piala Emas
Trump, dalam perkataannya sering sekali menyebut ‘Chinese Virus’ bahkan ‘Kung Flu’ untuk menunjukkan kedudukan kontranya terhadap negara tersebut.
Tentunya Trump bukan satu-satunya yang menjadi penyebab kasus rasisme terhadap ras Asia-Amerika.