Berbagai material untuk medium lukisannya berasal dari sekitar Manila maupun dari pemberian rekannya semenjak kampanye melawan sampah itu dilakukan Gilbert Angeles.
Salah satu berita yang membuatnya tergugah adalah bahwa Filipina menjadi penyumbang sampah plastik terbesar ke lautan.
Baca Juga: Atasi Kesepian Karena Social Distancing, Peternakan di Jerman Buka Jasa Memeluk Kambing
Selain negaranya, Indonesia, Thailand, Vietnam, dan China terdata menyumbang sedikitnya 60% sampah plastik di laut dunia.
Jumlah itu setara dengan 8 juta ton sampah plastik per tahun, berdasarkan data laporan Ocean Conservancy and the McKinsey Center for Business and Environment pada thaun 2017 lalu.
Karya Gilbert telah dipajang di beberapa galeri di Filipina. Bahkan lukisannya terjual dengan kisaran harga mulai dari 600 US Dollar hingga 3.000 USD atau setara dengan Rp42 Juta.
Baca Juga: Sri Lanka Segera Larang Pemakaian Burqa hingga Tutup 1000 lebih Madrasah Islam
Hasil penjualan lukisannya sebagian didonasikan untuk organisasi lingkungannya yang bernama Green Artz yang mendukung para seniman untuk menggunakan bahan daur ulang seperti plastik dalam karya mereka.
Beberapa karya Gilbert Angeles juga dipampang di galeri Hotel Conrad dan diapresiasi para pengunjung termasuk General Manager hotel, Linda Pecoraro.