Seniman ini Menyatakan Perang pada Limbah Plastik lewat Lukisan Berbahan dasar Sampah

- 15 Maret 2021, 00:06 WIB
Gilbert Angeles, Pelukis Filipina yang melukis dengan medium sampah plastik dan hasilkan puluhan juta Rupiah, dari tangkapan layar Reuters
Gilbert Angeles, Pelukis Filipina yang melukis dengan medium sampah plastik dan hasilkan puluhan juta Rupiah, dari tangkapan layar Reuters /Reuters

KABAR WONOSOBO – Lewat torehan di kanvasnya, pelukis asal Filipina, Gilbert Angeles tengah mengubah remahan sampah plastik menjadi lukisan yang harganya setara dengan ribuan Dollar Amerika Serikat (USD).

Limbah plastik yang dipilih Gilbert Angeles adalah yang tidak bisa didaur ulang. Gilbert mulai menggunakan limbah plastik sebagai bahan lukisan sejak mengetahui bahwa Filipina menyumbang sampah plastik terbesar sedunia ke laut.

Maka sejak saat itu, seperti dikutip KabarWonosobo.com dari Reuters, Gilbert merasa bertanggung jawab untuk ikut bertindak lewat karya seni.

Baca Juga: Amerika Serikat Dituduh Gunakan Teknologi Internet untuk Sensor Konten di Twitter

Sejak tahun 2019, Gilbert Angeles mendedikasikan bakatnya sebagai pelukis untuk memberi nyawa baru pada sampah plastik sebagai material untuk dipilih sebagai bahan lukisan.

Mulai dari plastik yang telah dihancurkan menjadi serpihan hingga sisa-sisa material termasuk bahan bangunan menjadi medium yang dipilihnya untuk dituangkan dalam kanvas.

Sepanjang tiga tahun terakhir ada lebih dari 20 karya telah lahir dari gaya tersebut dan dia Gilbert Angeles berharap bisa menggalang kesadaran seluruh warga Negara Filipina.

Baca Juga: Jack Ma Terkonfirmasi Bukan Tahanan Rumah dan Masih 'Terbang' ke beberapa Kota di China

“Saya membuat karya-karya ini untuk menggalang kesadaran bersama sehingga kita bisa memerangi sampah khususnya bagaimana kita keliru dalam cara kita membuang sampah (plastik) selama ini,” kata seniman berusia 49 tahun itu.

Berbagai material untuk medium lukisannya berasal dari sekitar Manila maupun dari pemberian rekannya semenjak kampanye melawan sampah itu dilakukan Gilbert Angeles.

Salah satu berita yang membuatnya tergugah adalah bahwa Filipina menjadi penyumbang sampah plastik terbesar ke lautan.

Baca Juga: Atasi Kesepian Karena Social Distancing, Peternakan di Jerman Buka Jasa Memeluk Kambing

Selain negaranya, Indonesia, Thailand, Vietnam, dan China terdata menyumbang sedikitnya 60% sampah plastik di laut dunia.

Jumlah itu setara dengan 8 juta ton sampah plastik per tahun, berdasarkan data laporan Ocean Conservancy and the McKinsey Center for Business and Environment pada thaun 2017 lalu.

Karya Gilbert telah dipajang di beberapa galeri di Filipina. Bahkan lukisannya terjual dengan kisaran harga mulai dari 600 US Dollar hingga 3.000 USD atau setara dengan Rp42 Juta.

Baca Juga: Sri Lanka Segera Larang Pemakaian Burqa hingga Tutup 1000 lebih Madrasah Islam

Hasil penjualan lukisannya sebagian didonasikan untuk organisasi lingkungannya yang bernama Green Artz yang mendukung para seniman untuk menggunakan bahan daur ulang seperti plastik dalam karya mereka.

Beberapa karya Gilbert Angeles juga dipampang di galeri Hotel Conrad dan diapresiasi para pengunjung termasuk General Manager hotel, Linda Pecoraro.

 

“Menurut saya (karya Gilbert) ini memberikan kita harapan. Warna indah dari plastik ini memberi arah dan sudut pandang baru bahwa apa yang merusak lingkungan kita bisa dijadikan hal yang indah,” kata Linda pada Reuters.***

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x