Baca Juga: Apresiasi Tenaga Kesehatan, Menginap di Hotel Cukup Bayar 10 Ribu Rupiah
Kudeta yang menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi, mematahkan kemajuan bertahun-tahun menuju demokrasi setelah lima dekade pemerintahan militer.
Kejadian tersebut membuat Myanmar menjadi fokus pengawasan internasional, terlebih karena pasukan keamanan telah berulang kali melepaskan tembakan ke kerumunan pengunjuk rasa.
Menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, asosiasi yang menghitung kematian yang dapat diverifikasi, setidaknya 459 orang telah tewas sejak pengambilalihan tersebut hingga Minggu, 28 Maret 2021.
Jumlah korban hingga saat ini diperkirakan lebih tinggi dan masih akan terus bertambah.***