Dilansir Kabar Wonosobo dari The Straits Times, migrasi ke arah kutub lebih terlihat di utara ekuator, di mana lautan menghangat lebih cepat daripada di belahan bumi selatan.
Migrasi juga lebih umum terjadi pada ikan di perairan terbuka daripada spesies yang hidup di dasar laut.
“Spesies bentik hanya dapat bergerak selama tahap kehidupan terapung mereka, dan dengan demikian pergerakan mereka ke kutub terjadi saat berganti generasi,” jelas Mark Costello.
Baca Juga: Indonesia Gandeng China pada Kerja Sama Inisiatif Pusat Vaksin Asia Tenggara
Sebaliknya, spesies yang hidup di laut lepas dapat bergerak bersama massa air di sepanjang hidupnya.
Studi menemukan, kehidupan laut di perairan tropis menurun ketika suhu laut rata-rata tahunan naik di atas 20 hingga 25 derajat Celcius, tergantung pada spesiesnya.
"Spesies tropis yang menghilang kemungkinan besar berpindah mengikuti habitat termal mereka saat perairan subtropis menghangat," kata David Schoeman, salah satu penulis yang juga profesor ekologi di Universitas Nelson Mandela di Port Elizabeth, Afrika Selatan.
Catatan fosil menunjukkan bahwa hal yang sama terjadi 140.000 tahun yang lalu, terakhir kali suhu permukaan global sepanas sekarang.
Berdasarkan data di Sistem Informasi Keanekaragaman Hayati Laut, studi statistik tidak mempelajari bagaimana spesies individu beradaptasi dengan lingkungan baru. Hanya saja secara umum, spesies perairan terbuka cenderung hidup lebih baik.