Seperti diketahui, beberapa negara di Eropa yang mengetahui kasus efek samping dari AstraZeneca tersebut langsung mengambil frontal untuk menunda penggunaan vaksin itu sampai penelitian menunjukkan bahwa vaksin itu aman untuk digunakan secara massal.
Bahkan negara seperti Denmark dan Norwegia memutuskan untuk sementara waktu mencoret vaksin tersebut dari daftar vaksin yang mereka gunakan untuk program vaksinasi nasional, dan nampaknya langkah tersebut akan diikuti oleh negara nordik lainnya.
Saat ditanya mengenai dasar pengambilan keputusan untuk menggunakan vaksin tersebut setelah mempelajari efek sampingnya, Adham mengatakan, pengadaan ratusan dosis AstraZeneca diputuskan setelah mendapat persetujuan dari Badan Pengatur Farmasi Nasional.
Baca Juga: Denmark Negara Pertama yang Setop Penggunaan Vaksin AstraZeneca, Ternyata ini Alasannya
"Pandangan kami adalah vaksin AstraZeneca bermanfaat untuk digunakan oleh kelompok tertentu ... (kami) perlu memiliki lebih banyak merek vaksin karena beberapa orang mungkin kompatibel dengan vaksin itu," katanya.
Kelompok penerima pertama vaksinasi Astrazeneca rencananya akan diumumkan oleh pihak yang berwenang pada Senin, 26 April 2021.
Malaysia telah membeli 12,8 juta dosis AstraZeneca dan setengahnya akan dikirimkan melalui fasilitas COVAX global.
Baca Juga: Beberapa Negara Uni Eropa Hentikan Sementara Vaksin Astrazeneca, Ada Laporan Pembekuan Darah
Juni 2021 ini, sekitar 600.000 dosis pertama AstraZeneca yang telah dibeli tersebut dijadwalkan akan sampai di Malaysia.***