Seorang Warga Kanada Dijatuhi Hukuman 11 Tahun oleh Pengadilan China karena Diduga sebagai Mata-Mata

- 12 Agustus 2021, 17:46 WIB
Pengusaha asal Kanada Michael Spavor yang telah ditahan di China sejak 2018 karena diduga sebagai mata-mata
Pengusaha asal Kanada Michael Spavor yang telah ditahan di China sejak 2018 karena diduga sebagai mata-mata /www.theguardian.com

KABAR WONOSOBO - Sebuah pengadilan di China telah memutuskan pengusaha asal Kanada Michael Spavor bersalah karena menjadi seorang mata-mata.

Spavor yang selama bertahun-tahun menjalankan bisnis perjalanan dan pertukaran budaya antara China dan Korea Utara dijatuhi hukuman 11 tahun penjara.

"Dia (Spavor) dihukum karena spionase dan secara ilegal memberikan rahasia negaradan dia diberi hukuman 11 tahun penjara," kata Pengadilan Menengah Rakyat kota Dandong dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, 11 Agustus 2021.

Baca Juga: Sambutan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Pertemuan G7 Menuai Kritik dari Partai Buruh

Pengadilan mengatakan persidangan Spavor dilakukan secara tertutup dan berlangsung sedikitnya lebih dari dua jam pada bulan Maret lalu.

Mereka menyita beberapa barang pribadi terdakwa dan juga akan melakukan deportasi kepada terdakwa tetapi tidak mengatakan kapan.

Spavor merupakan salah satu dari dua warga Kanada yang ditahan di China pada Desember 2018, tak lama setelah Kanada menangkap Meng Wanzhou, kepala keuangan perusahaan telekomunikasi China Huawei, atas permintaan ekstradisi oleh Amerika Serikat.

Baca Juga: Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha Didenda Rp 2 Juta Karena Tidak Pakai Masker Saat Pimpin Rapat

Michael Kovrig, seorang analis dari International Crisis Group, juga menghadapi tuduhan mata-mata dan diadili tidak lama setelah Spavor pada bulan Maret.

Tetapi hingga kini Kovrig masih menunggu putusan dari pengadilan China yang akan diberikan padanya.

Sementara itu Kanada mengatakan bahwa penahanan itu terkait dengan kasus Meng meski dibantah oleh China.

Baca Juga: Diduga Menjadi Mata-Mata untuk Rusia, Seorang Pria Inggris Ditangkap oleh Kepolisian Jerman

"Hukuman China terhadap Michael Spavor benar-benar tidak dapat diterima dan tidak adil," kata Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dalam sebuah pernyataan.

PM Justin Trudeau menganggap bahwa putusan China atas warganya itu tidak sesuai dengan hukum internasional.

“Putusan untuk Tuan Spavor muncul sewenang-wenang, kurang transparansi dalam proses hukum, dan persidangan yang bahkan tidak memenuhi standar minimum yang disyaratkan oleh hukum internasional,” katanya.

 Baca Juga: PM Kanada Justin Trudeau Perintahkan Pengibaran Bendera Setengah Tiang, Kenang Kekejaman Era Kolonial

Sementara itu Duta Besar Kanada untuk China Dominic Barton mengunjungi Spavor di sebuah pusat penahanan di Dandong.

Dominic mengatakan kepada wartawan bahwa pengusaha itu memiliki tiga pesan yang ingin dia bagikan kepada dunia luar

“Terima kasih atas semua dukungan Anda. Saya dalam semangat yang baik. Dan Saya ingin pulang,” kata Dominic atas pernyataan Spavor.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah