Pertemuan bilateral Indonesia-Vietnam, Jokowi dan Perdana Menteri Phạm Minh Chính Bahas 3 Masalah ini

- 23 April 2021, 23:58 WIB
Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Vietnam Phạm Minh Chính di pertemuan bilateral di Istana Bogor. dari tangkapan layar akun instagram Kementrian Sekertariat Negara RI @kemensetnag.ri
Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Vietnam Phạm Minh Chính di pertemuan bilateral di Istana Bogor. dari tangkapan layar akun instagram Kementrian Sekertariat Negara RI @kemensetnag.ri /instagram.com/ @kemensetnag.ri

 

KABAR WONOSOBO― Pada 23 April 2021, Kementrian Sekertariat Negara Republik Indonesia mewartakan pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Perdana Menteri Vietnam Phạm Minh Chính.

Pertemuan dua negara tersebut dilaksanakan di Istana Bogor dan menjadi pertemuan pertama Indonesia dengan Perdana Menteri Vietnam yang baru dilantik pada 5 April 2021 lalu.

Presiden Jokowi juga turut didampingi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi. Ia memberikan keterangan bahwa Presiden Jokowi selaku perwakilan Indonesia akan terus menjalin hubungan bilateral dengan Vietnam.

Indonesia dan Vietnam juga diharapkan bekerjasama untuk selalu menjaga stabilitas dan keamanan, serta saling bahu-membahu untuk terlepas dari pandemi.

Baca Juga: Presiden Jokowi Jelaskan Soal Larangan Mudik Lebaran Tahun 2021, Begini Alasan Lengkapnya

Ada tiga permasalahan krusial yang diangkat dalam pertemuan tersebut. Pertama, mengenai penguatan di bidang kesehatan. Kedua, meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, dan ketiga yaitu percepatan perundingan perbatasan zona ekonomi eksklusif (ZEE).

Penguatan kerja sama di bidang kesehatan dinilai paling penting mengingat pandemi Covid-19 yang belum juga reda. Presiden Jokowi mendorong kedua negara untuk terus menyuarakan kesetaraan vaksin bagi seluruh negara. Termasuk untuk menciptakan kesehatan jangka panjang di seluruh kawasan Asia Tenggara.

Poin kedua mengenai peningkatan kerja sama ekonomi, Presiden Jokosi mengajak Vietnam untuk menurunkan hambatan untuk meningkatkan laju ekonomi. Baik di bidang perdagangan maupun investasi.

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: setneg.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x