Dugaan Pelanggaran di Video Situs Dewasa Berjudul Ojol Perkosa Anak SMA Diangkat Laila Mickelwait

- 13 Februari 2022, 14:14 WIB
Laila Mickelwait mengunggah tangkapan layar Video Pornhub Berjudul Ojol Perkosa Anak SMA
Laila Mickelwait mengunggah tangkapan layar Video Pornhub Berjudul Ojol Perkosa Anak SMA /twitter.com/ Laila Mickelwait 

Baca Juga: Farid Gaban Laporkan Tersangka Kasus Kekerasan Seksual ke Komnas Perempuan, AJI Jakarta dan LBH Pers

Ketika George menghubungi Laila, dia bekerja di kantor moderator Pornhub di Siprus, di mana tim moderator yang bekerja terlalu keras, dibayar rendah, duduk berjam-jam untuk meneruskan unggahan hingga 1.200 video seks hardcore yang dibuat pengguna per shift delapan jam .

“Terlalu banyak video yang melewati kantor itu dan ke situs porno paling populer di dunia adalah pemerkosaan anak nyata, pelecehan berbasis gambar kriminal, dan adegan kejahatan perdagangan seks,” kata Laila.

Dari penelitiannya, ada dokumen yang menunjukkan beberapa situs tabung porno MindGeek hanya memiliki tiga moderator per shift untuk jutaan video

Disebut Laila lebih lanjut, Pornhub aadalah sebuah situs web yang dirancang khusus untuk mendistribusikan secara massal tindakan seks hardcore nyata kepada 130 juta pengunjung per hari.

Baca Juga: Farid Gaban Menjawab Tuduhan IW soal Melindungi Pelaku Percobaan Perkosaan

Dengan konten pornografi yang cukup diunggah per tahun yang akan memakan waktu 169 tahun untuk ditonton, mempekerjakan di bawah 10 moderator per shift. Sebaliknya, Facebook yang bukan situs porno dan berdasarkan ketentuan layanannya melarang konten pornografi, mempekerjakan 15.000 moderator untuk meninjau konten serta menggunakan teknologi AI untuk mendeteksi dan menghapus semua gambar seksual eksplisit secara otomatis.

Apa yang diungkapkan George pada Laila adalah bahwa pada dasarnya Pornhub dan perusahaan induknya, MindGeek, sedang memainkan permainan Roulette Rusia dengan kehidupan orang-orang. Pornhub tidak secara andal memverifikasi usia atau persetujuan dari jutaan video seks di situs tersebut.

Sebaliknya, George dan tim moderator yang sedikit sering hanya menebak siapa yang diperkosa, dan siapa yang melakukan hubungan seks yang kasar; yang merupakan remaja di bawah umur dan siapa yang tidak; siapa yang dipaksa dan diperdagangkan, dan siapa yang ada di sana secara sukarela. Konsekuensinya adalah korban yang tak terhitung jumlahnya yang hidupnya telah hancur karena pembuatan video itu.***

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Twitter @LailaMickelwait


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah